SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gedung parkir dan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) kapasitasnya bisa mewadahi untuk digunakan beragam jenis kendaraan. Rincian, gedung parkir itu bisa untuk kapasitas parkir mobil 363 SRP (Satuan Ruang Parkir), parkir motor 504 SRP, parkir sepeda 100 SRP, slot bus pariwisata 8 SRP, slot bus kota atau Suroboyo Bus 4 SRP, slot lyn 60 SRP, drop-off mobil pribadi atau taksi 9 SRP.
“TIJ ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk menunjang operasional terminal setinggi 5 lantai dan basement,” papar , Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad.
Bahkan, lanjut Irvan, untuk area indoor TIJ, juga dilengkapi dengan pendingin ruangan atau air conditioner (AC). Tak hanya itu, gedung parkir dan TIJ juga dilengkapi dengan 100 kios, 1 ruang laktasi, 1 musala, 1 zona taman bermain lalu lintas, serta 1 ruang kontrol (ruang pantau CCTV).
“Terminal Intermoda dan gedung parkir Joyoboyo ini dirancang dengan konsep green building,” terang dia.
Menurut Irvan, konsep green building yang dirancang ini bertujuan untuk menjadikan terminal ramah lingkungan. Baik mulai tahap perencanaan, pembangunan, operasional serta pemeliharaan, diharapkan dapat mengurangi dampak lingkungan.
Caranya yakni, dengan menciptakan ruang terbuka hijau serta memanfaatkan lahan dengan bijak. Sehingga dapat menciptakan kualitas udara yang baik dan nyaman untuk dikunjungi.
“Terminal Intermoda Joyoboyo saat ini sedang dalam proses mengikuti sertifikasi silver dari Green Building Council Indonesia,” ungkap Irvan.
Untuk mewujudkan green building itu, Irvan menyatakan bahwa lahan terminal dilengkapi area terbuka hijau yang cukup dengan adanya area lanskap yang bebas dari struktur bangunan. Sedangkan fasad terminal, dikonsep dengan green facade dengan membuat tanaman vertikal untuk meningkatkan kualitas iklim mikro.
“Sedangkan efisiensi dan konservasi energi juga dihasilkan dengan masuknya cahaya alami yang cukup. Hal itu dibantu pula dengan penggunaan lampu hemat energi dan fitur hemat energi pada lift dan escalator,” terang dia.
Menurut Irvan, pembangunan gedung parkir dan TIJ ini juga memperhatikan konservasi air. Yakni, dengan cara mendaur ulang air bekas pakai (gray water) untuk kembali dipergunakan menyiram tanaman dan flushing toilet. Bahkan untuk manajemen lingkungan bangunan, pembuangan sampah dibedakan menjadi tiga jenis.
“Sehingga disediakan tiga jenis tempat sampah, yakni sampah basah, sampah kering, dan sampah bekas limbah kimia,” pungkasnya. (ST01)