SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pilkada serentak di jatim sudah selesai. Namun pada pelantikan 26 Februari 2021 lalu, belum semua kepala daerah dilantik.
Nah, kini Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melantik Indrata Nur Bayuaji sebagai Bupati Pacitan dan Gagarin sebagai Wakil Bupati Pacitan. Pelantikan dilaksanakan di gedung Negara Grahadi Surabaya.
Pelantikan ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No. 131.35-312 Tahun 2021 tanggal 24 Februari 2021 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Hasil Pilkada Serentak Tahun 2020 di Kab/Kota Provinsi Jatim.
Seperti diketahui, dari hasil Pilkada Serentak kab/kota di Provinsi Jatim pada 9 Desember 2020 yang lalu, terdapat 19 kab/kota. Namun sebanyak 17 kab/kota telah dilaksanakan pelantikan kepala daerah serentak pada (26/2) lalu. Sedangkan untuk Kabupaten Tuban pelantikan rencananya akan dilaksanakan menyusul pada bulan Juni mendatang.
Gubernur Khofifah berpesan kepada bupati dan wakil bupati Pacitan fokus peningkatan sumber daya manusia baik di bidang pendidikan, kesehatan maupun SDM ekonomi khususnya KUMKM berbasis digital IT. Khofifah juga berpesan agar bupati dan wakil bupati meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi bencana.
“Hal ini dikarenakan wilayah geografis Kab. Pacitan merupakan wilayah Pantai Selatan Jawa yang menurut prediksi beberapa ahli rawan akan terjadinya bencana alam,” katanya.
Peningkatan kewaspadaan ini, lanjutnya, penting dilakukan karena setiap bencana alam yang terjadi berisiko terhadap kemungkinan penambahan tingkat kemiskinan di daerah tersebut. Karena itu, kewaspadaan ini tidak hanya dilakukan oleh Pacitan, tapi juga seluruh kab/kota di Jatim terutama di daerah yang masuk kategori waspada bencana.
“Kewaspadaan tetap harus dilakukan secara berganda karena setiap bencana alam berisiko terhadap kemungkinan terjadinya penambahan kemiskinan,” lanjutnya.
Selain meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana, Khofifah juga mengingatkan soal pentingnya pembangunan SDM dan permasalahan kemiskinan. Bahwa salah satu yang menjadi ujung tombak dalam pembangunan adalah kualitas SDM, seperti yang tertuang dalam lima program prioritas presiden dan wakil presiden RI.
“Seperti yang disampaikan Pak Presiden bahwa untuk mewujudkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing maka PR yang harus kita lakukan adalah menurunkan angka stunting, termasuk di dalamnya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB),” katanya.
Penurunan angka stunting, AKI dan AKB ini, lanjutnya, harus menjadi satu kesatuan. Hal ini dikarenakan ketiga hal tersebut menjadi referensi bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat terutama yang terkait dengan peningkatan kualitas SDM dan daya saing. (ST02)