SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Dispora Surabaya, Edi Santoso menjelaskan, dari beberapa dekade ke belakang muncul legenda-legenda sepak bola asal Surabaya. Namun hal itu berbeda dengan kondisi sekarang. Menurut dia, saat ini Surabaya minim atlet-atlet berprestasi yang muncul khususnya di bidang olahraga sepak bola.
Atas keprihatinan itulah yang kemudian membuat pemkot berencana mendirikan Akademi Sepak Bola. “Gagasan itu sudah lama ketika bertemu mantan-mantan pemain. Kenapa? Karena legenda sepak bola semakin tahun semakin habis. Karena mulai tahun 2012 sampai sekarang nyaris tidak ada kompetisi seperti dulu lagi sehingga Dispora punya keinginan,” kata Edi, Jumat (19/3).
Pihaknya berharap, ke depan Surabaya dapat kembali menelurkan atlet-atlet berprestasi, khususnya di bidang olahraga sepak bola. Untuk mendukung pendidikan latihan sepak bola di Stadion Gelora 10 November (G10N), pemkot bakal menggandeng Unesa (Universitas Negeri Surabaya) beserta mantan pemain asal klub di Surabaya untuk melatih.
“Kita akan coba kerjasama dengan Unesa. Unesa sudah akan membuka kursus olahraga sepak bola, nanti kita akan matchkan ke sana. Artinya nanti ketika pendidikan di akademi jalan, maka pendidikannya akan kita bawa ke sana. Jadi keduanya harus seiring antara prestasi dan akademik,” terang dia.
Dikatakan, pihaknya juga bakal menyiapkan Stadion G10N sebagai pusat latihan pendidikan sepak bola beragam usia. Mulai umur 10-12 tahun, 13-15 tahun, 15-19 tahun, atau usia senior. Namun yang pasti, batasan usia yang dilatih bakal mengacu pada aturan Porprov Jawa Timur.
“Kalau Porprov Jatim nanti sampai umur 21 tahun, maka kita tambahi usia 17-21 tahun. Ini adalah hasil seleksi pemain Surabaya, kita akan bikin seperti itu,” ujarnya.
Wacana pendirian akademi yang dipusatkan di Stadion G10N pun mendapat respon positif dari beberapa mantan pemain sepak bola yang pernah membela klub Persebaya. Seperti di antaranya, yakni Yusuf Ekodono, Anang Ma’ruf hingga Jacksen F Tiago.
“Harapan saya nanti mari semua masyarakat Surabaya mendukung pemkot untuk menciptakan pemain-pemain yang berkualitas. Untuk Persebaya khususnya, dan nantinya juga untuk Tim Nasional,” kata Yusuf Ekodono yang juga mantan pemain Timnas sepak bola.
Dukungan yang sama juga disampaikan Anang Ma’ruf. Pria yang juga pernah membela klub Persebaya ini menyambut positif rencana Pemkot Surabaya mendirikan Akademi Sepak Bola. “Adanya pelatihan ini saya harapkan akan muncul kembali talenta-talenta muda,” kata Anang.
Anang juga melihat kondisi dunia persepakbolaan saat ini, khususnya di Kota Surabaya minim talenta muda. Makanya dia sangat mendukung langkah Pemkot Surabaya mengembangkan Akademi Sepak Bola. “Saya dan Yusuf Ekodono sangat menginginkan bagaimana Surabaya seperti dulu lagi. Terutama Persebaya yang melahirkan talenta-talenta seperti dulu lagi,” pungkasnya. (ST01)