SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Sebanyak 1,25 ton ikan bandeng berhasil dipanen dari hasil budidaya tambak di kawasan Mangrove Wonorejo, Jumat (12/3). Namun Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Yuniarto Herlambang mengatakan Pemkot Surabaya tak hanya berhasil membudidayakan ikan bandeng, tapi juga udang vaname.
Melalui sistem silvofischery yang diterapkan, pemkot berharap warga mendapatkan manfaat dari hasil perikanan dengan tetap memperhatikan kelestarian hutan mangrove. Sistem silvofischery yakni dengan menggabungkan antara sektor perikanan dengan tetap memperhatikan kelestarian hutan mangrove.
“Kita tanam itu 2 rean. Kalau 1 rean sekitar 5.000 (ekor ikan) berarti 2 rean 10 ribu ekor. Kalau tingkat kematiannya sekitar 10 persen, maka tinggal 7.500 ekor atau 1,2 ton,” ungkapnya.
“Kalau lahan tambak yang digunakan ini sekitar 800 sampai 1 hektar, merupakan aset pemkot,” lanjut Yuniarto Herlambang.
Menurut dia, budidaya perikanan tak hanya dilakukan pemkot di lokasi tersebut. Sebab ke depan, aset-aset pemkot lain yang sudah terdata, baik berupa tambak maupun lahan pertanian, bakal dimanfaatkan untuk membantu perekonomian warga.
“Nanti kita identifikasi yang berupa tambak. Sebagian nanti ada mangrove, sebagian ada tambak yang memanfaatkan warga. Jadi warga budidaya dan hasilnya bisa dijual untuk membantu perekonomian di situ,” katanya. (ST01)