SURABAYATODAY.ID, BANGKALAN – Jumlah ikan paus yang terdampar di perairan Pantai Desa Patereman, Kecamatan Modung, Bangkalan, ternyata bertambah. Kawanan ikan paus jenis pilot yang terdampar itu berdasarkan update informasi per Jumat (19/2) berjumlah 52 ekor.
Dari jumlah itu, 49 sudah mati, sedangkan 3 ekor paus sudah diupayakan kembali ke laut. Namun demikian, per Sabtu (20/2), dua ekor paus yang telah diupayakan kembali ke habitatnya di laut lepas, ternyata juga mati.
Terkait penguburan ikan paus yang telah mati tersebut, proses penggalian telah dimulai sejak Sabtu mulai pukul 06.00 WIB dengan menggunakan dua eskavator yang dikirim oleh Pemprov Jatim. Penguburan diletakkan di perairan Pantai Modung dengan jarak 70 meter dari bibir pantai.
Sedangkan kedalaman untuk penguburannya minimal 5 meter. Ini penting, untuk memastikan tidak adanya air yang masuk ketika terjadi pasang air laut.
Berdasarkan informasi dari pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jatim, diketahui terdapat dua titik penguburan. Titik pertama untuk 25 ekor paus yang telah mati, sedangkan di titik kedua untuk 21 ekor paus. Namun demikian, terdapat satu ikan Paus mati yang harus dikuburkan secara manual karena jaraknya cukup jauh dari titik penguburan, sedangkan 4 sisanya kemungkinan terseret arus ombak saat pasang.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas bantuan semua pihak, para relawan dan warga. “Ini adalah wujud rasa cinta dan peduli kepada lingkungan serta makhluk hidup di sekitar kita,” ungkap Khofifah.
Ia menyampaikan, bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak Tim Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut untuk mengetahui penyebab terjadinya ikan paus terdampar ini. Selain itu, pihaknya juga akan terus mengupdate terkait penelitian sampel dari ikan paus mati yang dilakukan oleh FKH Unair Surabaya.
“Hasil penelitian ini penting sebagai rekomendasi, agar kita bisa melakukan pencegahan sehingga tidak sampai terjadi kejadian yang sama,” pungkas Khofifah. (ST02)