Surabayatoday.id, Surabaya – Peneliti bencana dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dr Ir Amien Widodo MSi menyatakan dibutuhkan kerja sama berbagai pihak untuk ikut mengawasi sungai dan tanggul sungai, terlebih lagi pada posisi puncak musim hujan seperti saat ini. Menurut Amien, salah satu.penyebab banjir adalah tanggul jebol.
Tetapi, kata dia, sebelumnya banjir datang dan menjebolkan tanggul, ada tanda-tanda khas. Biasanya tanda-tanda ini ditunjukkan beberapa hari sebelum musim hujan datang.
Tanda tersebut antara lain yaitu adanya retakan baik sejajar maupun memotong tanggul. “Jika retakan tersebut sampai ke dasar tanggul bisa diikuti rembesan air di tubuh, dasar, atau pondasi di bawah tanggul, kemudian rembesan ini bisa membesar diikuti proses erosi yang menggerus tanah tanggul searah retakan tanggul,” paparrnya.
Lebih lanjut, Amien menerangkan bahwa gerusan erosi yang terjadi ini dapat semakin melebar dan dalam ketika turun hujan. Retakan yang sejajar tanggul bisa diikuti longsor di bagian dalam, luar, dan juga dasar tanggul.
“Oleh sebab itu, jangan sampai muka air sungai naik hingga sejajar tanggul maupun over topping atau air melimpah melebihi tanggul, itu menandakan bahwa keadaan sudah serius dan harus segera dilaporkan,” tandasnya.
Untuk menghindari terulangnya bencana banjir, Amien berujar bahwa pemerintah harus memberi sosialisasi secara terstruktur, sistemik, dan masif. Terstruktur artinya seluruh pihak khususnya yang bermukim di sekitar sungai diberi pemahaman tentang pentingnya menjaga dimensi sungai agar tetap seperti yang direncanakan. Untuk sistemik maksudnya adalah dengan menjaga kebersamaan semua pihak dalam satu unit kesatuan untuk menjaga sungai.
“Sangat disarankan pihak berwenang seperti Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) membuat sistem peringatan dini terhadap berbagai masalah di sungai, sehingga masyarakat bisa langsung melaporkan bila ada masalah dan dapat segera direspon, serta ditindaklanjuti,” saran Amien.
Sedangkan secara masif maksudnya adalah seluruh kebijakan diketahui oleh semua pihak, baik pimpinan berwenang dan masyarakat. Amien mengajak masyarakat agar lebih sadar untuk menjaga dan mengembalikan fungsi utama sungai dan gunung sebagai pencegah banjir.
“Waktunya pemerintah bersama masyarakat meningkatkan kapasitas dalam mengelola bencana, saya harap apabila terjadi bencana kita dapat tangguh menghadapinya, serta semuanya selamat dan bisa saling menyelamatkan,” pungkasnya. (ST02)