Surabayatoday.id, Surabaya – Dalam penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro, akan ada perlakuan berbeda dalam setiap zona hijau, kuning, oranye dan merah. Zona hijau berarti tidak ada kasus Covid-19 atau nol kasus. Sedangkan zona kuning bila terdapat pasien terkonfirmasi Covid-19 dalam satu Rukun Tetangga (RT) berjumlah antara 1 – 5 orang. Nah perlakuannya langsung tracing.
Untuk zona oranye, apabila ditemukan warga yang terkonfirmasi antara 5 – 10 orang dalam satu kawasan RT. Tindakannya adalah langsung diswab masal.
Berikutnya, untuk zona merah jika warga yang positif di satu wilayah itu lebih dari 10 orang, maka dilakukan testing, tracing dan treatment secara masif.
Namun Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana memaparkan, bahwa hanya tiga zona tersebut yang akan diterapkan di Kota Pahlawan. Pertama adalah zona hijau, dinyatakan hijau apabila nol kasus di satu RT.
Jika terdapat satu saja pasien terkonfirmasi Covid-19 maka wilayah itu dipastikan masuk zona berwarna kuning. “Perlakuannya sama dengan zona oranye di Inmendagri. Artinya, kita lakukan tracing, swab masal di wilayah itu sambil kita lihat ada penambahan kasus berapa dari hasil tracing,” katanya, Selasa (9/2).
“Jika lebih dari dua, maka kita berlakukan zona merah dan pemblokiran wilayah,” tambahnya.
Tapi pada saat dilakukan pemblokiran wilayah, lanjut Whisnu, pihaknya masih mendiskusikan apakah tempat ibadah tetap dibuka atau tidak. Sebab, melihat aturan Mendagri, untuk zona merah tempat ibadah juga harus tutup sementara.
“Nah itu yang kita masih pertimbangkan. Kalau untuk lapangan olahraga misalnya kita bisa tutup sementara,” kata dia.
Sementara itu, untuk jam operasional mal buka hingga pukul 21.00 WIB. Sedangkan untuk restoran dan sejenisnya beroprasi hingga pukul 22.00 Wib. “Untuk kapasitasnya menjadi 50 persen. Kalau sebelumnya kan 25 persen,” tegasnya.
Di kesempatan yang sama, pihaknya juga bakal melakukan pembatasan keluar masuk perkampungan melalui Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo. Menurutnya, saat ini puluhan kelurahan di Kota Pahlawan sudah dinyatakan nol kasus Covid-19. “Hingga saat ini ada 41 kelurahan. Target kita seluruhnya nol kasus secepatnya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar dialog penanganan Covid-19 bersama jajaran Forkompinda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Surabaya. Berbeda dari hari sebelumnya, jika kemarin dialog yang sama dilaksanakan untuk wilayah Surabaya barat, utara dan pusat, hari ini ditujukan untuk wilayah selatan dan timur. (ST01)