Surabayatoday.id, Bangkalan – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali memantau pelaksanaan vaksinasi di berbagai kab/kota di Jatim. Ia ingin memastikan percepatan pelaksanaannya baik untuk vaksinasi tahap pertama maupun kedua.
Kali ini daerah yang didatangi di Bangkalan. Tepatnya di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan dan Puskesmas Kota, Senin (8/2). Sebelumnya Khofifah juga memantau pelaksanaan vaksinasi di Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Madiun.
Untuk hari ini, jumlah penerima vaksin di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan 100 orang tenaga kesehatan (nakes). Sedangkan di Puskesmas Kota berjumlah 50 nakes.
Pelaksanaan vaksin tahap pertama di Bangkalan sendiri dimulai (28/1) lalu untuk tenaga kesehatan dengan jumlah sasaran sebanyak 3.753 orang. Sedangkan jumlah vaksin yang diterima di Bangkalan hingga saat ini ada 6.320 dosis.
Kemudian jumlah yang sudah menerima vaksin dosis pertama sampai Minggu (7/2) berjumlah 2.691 orang. Keseluruhan total penerima vaksin dosis pertama di Bangkalan sebesar 85,16 persen. Sisa tenaga kesehatan yang belum menerima vaksin dosis pertama berjumlah 469 orang.
Khofifah mengatakan sampai hari Minggu (7/2), sebanyak 19 kab/kota di Jatim telah selesai melakukan vaksin pertama. 19 kab/kota tersebut yakni Kab. Tulungagung, Kab. Sidoarjo, Kota Mojokerto, Kab. Gresik, Kab. Ponorogo, Kab. Lamongan, Kota Pasuruan, Kab. Jember, Kota Batu, dan Kab. Nganjuk.
Kemudian ada Kab. Jombang, Kota Kediri, Kab. Blitar, Kab. Mojokerto, Kab. Bondowoso, Kota Madiun, Kab. Lumajang, Kab. Bojonegoro dan Kab. Probolinggo.
Menurutnya, untuk daerah di luar Surabaya Raya, proses pelaksanaan vaksin pertama telah dimulai (28/1), sehingga, 14 hari setelah itu bisa dilakukan vaksin kedua.
“Bila hari ini yang divaksin di RS Syarifah Ambami Rato Ebu ada 100 orang dan di puskesmas Kota ada 50 orang, maka masih butuh dua hari lagi untuk bisa menuntaskan di tahap pertama. Setelah itu memang sudah harus masuk pada tahapan pemberian vaksin kedua,” katanya.
Terkait dengan pelaksanaan vaksin tahap berikutnya terutama bagi masyarakat umum, Khofifah meminta dinas terkait seperti Dispendukcapil sampai dengan lini bawah seperti camat, kepala desa, Babinsa dan Babinkamtibmas untuk membantu proses pendataan dan identifikasi. Hal itu terutama terkait dengan identitas penerima vaksin dan waktu pelaksanaannya.
“Tolong tim yang akan menyiapkan data bisa melakukan identifikasi sesuai dengan peruntukan prioritas penerima tahap berikutnya, seperti petugas pelayanan publik, TNI/Polri,” ungkapnya.
Ia pun kembali menyatakan bahwa jurnalis juga bakal dimasukkan dalam penerima vaksin. “Saya juga mengusulkan jurnalis karena jurnalis yang bertugas liputan juga beresiko tinggi. Jadi masing-masing ini akan menjadi prioritas,” katanya.
Menurutnya, pendataan untuk penerima vaksin tahap berikutnya ini penting dilakukan agar ketika dosis vaksin tahap berikutnya datang dari pemerintah pusat, proses vaksinasi ini bisa segera dilakukan.
Saat ini di Bangkalan terdapat 121 vaksinator, 99 tenaga screening dan 178 orang petugas lainnya. Sehingga total ada 398 nakes yang terlibat dalam kegiatan vaksinasi. (ST02)