Surabayatoday.id, Jombang – Setelah mengecek banjir di pasuruan, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bergeser ke Jombang. Kegiatannya sama, yakni peninjauan lokasi banjir. Kali ini yang merendam Desa Gondangmanis Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, Sabtu (6/2) siang.
Khofifah didampingi Bupati Jombang Mundjidah Wahab, pihak Jasa Tirta dan BBWS Brantas. Khofifah melihat langsung ruas jalan nasional yang terdampak banjir.
Banjir yang melanda Kabupaten Jombang disebabkan anda infrastruktur tanggul dan check dam yang harus direvitalisasi. Selain itu ada pula sedimentasi sungai akibat material erupsi Gunung Kelud beberapa tahun lalu. Tak hanya itu pula, adanya banyak sampah yang menyumbat, serta infrastruktur yang sudah mulai rusak sehingga mengakibatkan tanggul jebol.
Khofifah meminta pada seluruh warga Jawa Timur untuk gotong royong menjadi relawan ‘Jogo Kali’. Ia juga berpesan agar warga Jatim tak membuang sampah ke sungai. Sebab akibat banjir, berdasarkan data per Sabtu (6/2) tercatat 513 orang pengungsi menempati Balai Desa Gondang Manis. Namun total ada empat dusun yang terdampak banjir yaitu Ddusun. Plosorejo, Manisrenggo, Kandangan, dan Prayungan. Banjir ini sendiri telah merendam 765 unit rumah yang dihuni oleh 2.963 jiwa.
“Ada beberapa variabel yang menyebabkan banjir di sini. Tadi saya dapat video dari tim BBWS. Ada sampah yang sangat banyak di badan sungai yang menyebabkan penyumbatan. Dan sampah-sampah ini harus diambil dengan long arm eskavator. Sampahnya menyumbat aliran air sama dengan yang kemarin di Gempol Pasuruan, yang akhirnya membuat luapan sungai,” kata Khofifah.
Menurut mantan Menteri Sosial ini, menjadi sangat penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk ikut aktif memantau kondisi sungai di wilayahnya. Kepala daerah, relawan jogo kali, dan organisasi peduli lingkungan diharapkan untuk menggalakkan revitalisasi sungai. Tak kalah penting juga revegetasi dan menjauhkan kebiasaan membuang sampah di sungai.
“Tolong sama-sama memantau dan aktif mengingatkan. Bahwa masyarakat jangan membuang sampah langsung ke sungai. Karena dampaknya tentu jangka panjang, seperti banjir,” katanya.
Selain itu yang juga menyebabkan banjir dari aliran Kali Konto adalah tingginya sedimentasi sungai. Sehingga saat curah hujan tinggi beberapa hari belakangan terjadi di Jombang, aliran Kali Konto juga membawa material dan menyebabkan Tanggul Kontogude atau Rolag 70 di Desa Bugasur Kedaleman Kecamatan Gudo Jebol.
Tak tanggung-tanggung, tanggul yang jebol mencapai 15 meter. Dalam kunjungan ke Jombang hari ini, Gubernur Khofifah juga turut meninjau tanggul tersebut.
“Ada kebutuhan revitalisasi check dam. Kemudian sediementasi akibat erupsi juga beberapa harus dinormalisasi. Di Rolag 70 kita ingin cek langsung kecukupan jumbo bag yang disiapkan BBWS dan Pemprov. Long arm eskavator dan jumbo bag sudah tiba, ada bio bag juga. Nanti juga dikuatkan dengan tiang pancang dari kayu serta sesek sebagai penahan, insyallah penahan ini akan mampu membendung 80 persen aliran air untuk tidak meluap ke jalan raya. Semoga dalam waktu dua sampai tiga hari ini selesai,” tegasnya.
Sedangkan untuk jangka panjangnya, Khofifah menjelaskan bahwa Pemprov Jatim akan melakukan kordinasi dengan kementerian PUPR untuk memfokuskan pada revitalisasi tanggul dan check dam serta normalisasi sungai. (ST02)