Surabayatoday.id, Surabaya – Koperasi toko kelontong menjadi salah satu bentuk unit usaha yang mendapat pendampingan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Unit usaha ini dipilih karena lebih dekat dengan kebutuhan masyarakat serta perputaran uangnya relatif lebih cepat. Pendampingan ini diharapkan dapat mengembangkan unit usaha demi mendukung roda perekonomian di Surabaya.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan salah satu pendampingan yang dilakukan adalah melakukan berbagai pembinaan kepada koperasi toko kelontong. Mulai dari pendampingan pengelolaan stok barang hingga manajemen keuangan.
Hingga saat ini tercatat, pendampingan telah ada 885 koperasi toko kelontong yang didampingi. Jumlah itu tersebar di 31 kecamatan Surabaya.
“Kami melakukan pendampingan bersama Dinas Koperasi. Ada pendamping atau person yang kita tunjuk untuk menjadi pendamping koperasi toko kelontong di setiap 31 kecamatan Surabaya,” kata Wiwiek, Jumat (5/2).
Ia menjelaskan, salah satu upaya yang dilakukan itu adalah dengan mengupayakan agar pembelian kebutuhan barang dagangan di toko kelontong melalui agen dan distributor dengan harga lebih murah. Harapannya, pemilik toko kelontong bisa mendapatkan keuntungan lebih banyak.
“Kalau nanti distributor yang ada diskon atau harga murah, kita juga memberikan informasi itu kepada mereka,” papar dia.
Bahkan, secara berkala Disdag Surabaya juga mengadakan pertemuan untuk melakukan evaluasi perkembangan unit usaha tersebut. Tujuannya agar diketahui kekurangan yang harus segera diperbaiki.
Bahkan, di masa pandemi ini, evaluasi dilakukan melalui video teleconference maupun secara langsung dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Mulai dari adanya program-program diskon, maupun program-program baru di Kota Surabaya yang update itu disampaikan.
“Kita lakukan secara periodik, setiap satu hingga dua bulan sekali,” ungkap dia. (ST01)