Surabayatoday.id, Surabaya – Rencana dibukanya rumah sakit khusus Covid-19 di City of Tomorrow (Cito) ternyata mendatangkan protes dari Perkumpulnsi dan Penghuni Pemilik dan Pedagang (P4) Cito. Mereka menolak ada rumah sakit yang dibangun di area mal atau pusat perbelanjaan.
Adanya penolakan ini membuat Pemkot Surabaya ‘berubah haluan’. Awalnya instansi pemerintahan di Kota Pahlawan ini mendukung didirikannya rumah sakit tersebut, kini Pemkot menyatakan masih melakukan evaluasi.
“Kemarin sempat ada demo. Saya juga sudah kontak ke Siloam. Kalau sampai ada penolakan warga, kita tidak akan izinkan,” kata Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Kamis (4/2).
Ia memastikan, sebelum RS Covid-19 beroperasi, pihak pengelola wajib mematuhi semua persyaratan hingga benar-benar terpenuhi. Misalnya dari adanya batas tegas dengan mal hingga Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sesuai dengan peraturan.
Dia juga menegaskan tidak ada negoisiasi untuk persyaratan. Artinya persyaratan itu harus sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes). Hal itu menjadi penting demi keselamatan warga setempat.
“Karena bicara keselamatan warga itu adalah hukum tertinggi bagi kami. Lalu untuk IPAL-nya mereka siap membangun sendiri, karena itu sebagai salah satu standar utama menyangkut limbah. Jadi kita terus lakukan pendampingan,” urainya.
Namun di sisi lain, pria yang akrab disapa WS ini mengaku RS tersebut memang dibutuhkan. WA menyatakan tetap akan memperhatikan masukan dari masyarakat termasuk pengelola tenant yang ada di mal dan penghuni yang tinggal di apartemen.
“Walaupun sudah kita persuasif tapi warga tetap tidak mau, berarti harus kita tunda dulu pembukaan RS. Sambil nanti kami sosialisasikan di kelurahan dengan tokoh masyarakat,” tegas dia. Untuk diketahui, RS ini rencananya mulai dioperasionalkan pada 18 Februari 2021.
Di kesempatan yang sama, WS juga mengungkapkan tetap terus konsentrasi menambah kapasitas bed (tempat tidur) di RS sesuai dengan Surat Edaran (SE) dari Menteri Kesehatan (Menkes). “Hingga detik ini terus kita pantau, dan rumah sakit sedang mempersiapkan itu semua,” ujarnya.
Whisnu berharap ke depan tidak ada lagi lonjakan kasus yang ada di Kota Pahlawan. Sebaliknya ia berharap pandemi Covid-19 segera berakhir. (ST01)