Surabayatoday.id, Surabaya – Tim Antasena Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas inovasi di bidang otomotif dengan memanfaatkan bahan-bahan organik. Kali ini inovasi yang dihadirkan dalam bentuk roda kemudi ramah lingkungan.
Selain itu, roda kemudi ini juga dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Sebab di kemudi tersebut bisa mendeteksi pengemudi yang mengantuk. Jika pengemudi mengantuk, alarm akan berbunyi.
Roda kemudi ini terbuat dari limbah cangkang kupang merah dan tandan kelapa sawit. “Bahan ini dipilih karena limbah tersebut terbilang cukup melimpah di Indonesia, namun tidak diiringi dengan pemanfaatan yang maksimal,” kata ketua tim Antasena, Ahmad Fahmi Prakoso.
Selain mahasiswa Teknik Material dan Metalurgi 2018 ini, tim ini juga terdiri dari para mahasiswa lain. Yakni Ibrahim Fatahillah Hizbul Islam (Teknik Material dan Metalurgi 2018), Gilang Maulana Alif (Teknik Kimia Industri 2018), Humaiera (Teknik Material dan Metalurgi 2019), dan Millads Anwary Fandiaz (Teknik Fisika 2019).
Mereka berkolaborasi menggagas Antasena BICOSW, yaitu inovasi roda kemudi berbahan dasar komposit ramah lingkungan.
Ahmad Fahmi Prakoso mengatakan cangkang kupang merah dan tandan kelapa sawit dipilih karena mengandung Polylactic Acid(PLA), Chitin Nano-Fiber(ChNF), dan Micro-Fiber Cellulosa (MFC). Material komposit hijau yang terkandung di dalamnya memiliki sifat termal dan mekanik yang baik. Hal ini menjadikan roda kemudi dapat tahan lama dalam penggunaanya.
“Kami sudah melakukan uji analisis dan simulasi terhadap ketahanan material ini,” imbuhnya.
Mahasiswa asal Depok ini menjelaskan, roda kemudi buatan timnya tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga juga dinilai dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia.
Hal ini dikarenakan roda tersebut memiliki sistem alarm anti kantuk bagi para pengendara. Sistem alarm ini menggunakan sensor mata dalam mekanisme kerjanya.
Mahasiswa angkatan 2018 ini menyebutkan bahwa sistem alarm akan mendeteksi pengemudi saat mulai mengantuk. Saat sudah terdeteksi, alarm akan berbunyi memberi peringatan kepada pengemudi yang bersangkutan.
“Dengan begitu, sistem alarm ini dapat membuat pengemudi tetap fokus dalam berkendara,” imbuhnya.
Alumnus SMA Negeri 1 Depok ini menyampaikan bahwa berkat inovasi tersebut, tim Antasena ITS mendapat penghargaan Bronze Medal dalam ajang International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO). Fahmi meyakini bahwa inovasinya menjadi istimewa karena manfaat yang disuguhkan oleh roda kemudi ini sangat berguna bagi masyarakat. (ST05)