Surabayatoday.id, Malang – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak melakukan Salat Jumat di Masjid Agung Jami’ Kota Malang pada Jumat (22/1) siang. Dalam kesempatan tersebut, Wagub Emil juga melakukan sosialisasi terkait PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang oleh pemerintah pusat diperpanjang selama dua pekan mulai 25 Januari hingga 8 Februari 2021.
Dengan diperpanjangnya PPKM Jawa-Bali, Wagub Emil menekankan bahwa PPKM bukan mematikan atau menghambat perekonomian. Namun menjadi titik tengah dalam permasalahan kesehatan dan perekonomian.
“Jadi melalui PPKM ini semangat kita bukan mematikan (ekonomi) melainkan sebagai titik tengah,” ungkapnya.
Emil mengingatkan bahwa selama ini sebenarnya di Jawa Timur sudan melakukan berbagai pembatasan kegiatan yang telah diatur dalam Pergub maupun Perwali/Perkab. Seperti sekolah secara daring, kapasitas tempat ibadah yang hanya 50 persen. Jadi spesifikasi yang ada di SE Mendagri tidak jauh beda dengan di daerah. Jika sebelumnya work from home (WFH) ditetapkan sebesar 50 persen, maka sekarang 75 persen.
“Jangan sampai kita berasumsi bahwa yang kita lakukan ini karena ada PPKM, jika tidak ada PPKM kita santai. Tidak bisa begitu. Harus benar-benar waspada sampai kita terbebas dari pandemi ini,” imbuhnya.
Sementara itu, di luar hal-hal yang ditetapkan dalam SK Mendagri, Wagub Emil menyampaikan bahwa setiap kepala daerah memiliki ruang sendiri untuk memodifikasi item-item yang rawan diluar SE Mendagri. Segala pembatasan ini, sebut Wagub Emil, sebagai ikhtiar bersama untuk menurunkan angka konfirmasi positif Covid-19 yang tercatat mengalami peningkatan sejak November 2020 lalu.
“Tujuannya tren ini bukan hanya melandai tapi bisa turun, seiring juga dengan vaksinasi,” tegas Emil Dardak.
Selain fokus pada sosialisasi PPKM, Wagub Emil juga mengapresiasi langkah Pemkot Malang melalui Masjid Tangguhnya. Diharapkan, Kota Malang bisa terus menurunkan angka kasus positif Covid-19 dan bisa menjadi inspirasi daerah lainnya. (ST02)