Surabayatoday.id, Surabaya – Upaya meningkatkan minat budidaya tanaman pangan hidroponik atau urban farming terus dilakukan di Kota Surabaya. Warga memanfaatkan bahan-bahan bekas untuk dijadikan sebagai media tanam hidroponik.
Penyadaran terhadap warga dilakukan Univesitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya. Melalui dua dosen program studi agribisnis, Fakultas Pertanian, Dwiyana Anela Kurniasari dan Siti Alimah melakukan pembinaan di Kelurahan Balasklumprik, Kecamatan Wiyung, Surabaya. Kedua dosen ini melakukan pendekatan kepada PKK.
Mereka diminta meningkatkan pangan keluarga. Untuk itu, pemanfaatan lahan untuk tanaman pangan dapat membantu penyediaan pangan untuk keluarga.
“Kami melakukan musyawarah dengan pengurus PKK dan memutuskan untuk membuat program pemberdayaan masyarakat di Balasklumprik. Kami melakukan peneltiian dan pendampingan bdidaya tanaman pangan hidroponik,” kata Anela, panggilan akrab Dwiyana Anela Kurniasari.
Anela menuturkan, pada program “Hidroponik Bagi Semua” ini, para anggota PKK akan diberikan pelatihan dan pendampingan tentang teknologi pertanian sederhana berupa budidaya tanaman secara hidroponik dengan menggunakan sistem Wick (WICK), budidaya hidroponik sistem sumbu dan pemanfaatan sampah plastik untuk budidaya hidroponik.
Program tersebut dipilih karena sesuai dengan kondisi lingkungan yang memiliki lahan sempit namun tetap atraktif dan menarik bagi para Ibu-ibu yang melaksanakannya. Dengan meode ringan, ujarnya, banyak masyarakat tertarik dan menjadi peserta untuk mengikuti pelatihan.
“Ada sekitar 15 orang anggota PKK yang ikut pelatihan,” ujarnya.
Dalam pelatihan ini, beber dia, langkah pertama yang dilakukan adalah pelatihan persemaian. Persemaian merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam budidaya hidroponik.
Kegiatan pelatihan persemaian ini dilaksanakan di balai RT 05 RW 06 Perum Pondok Maritim Kelurahan Balasklumrpik. Setelah diberikan materi, para peserta pelatihan langsung mempraktikkan membuat persemaian hidroponik.
Pada penanaman pertama peserta menggunkan media rockwool sebagai media tanam. Persemaian pertama yang dipilih adalah tanaman pakcoy. Tanaman Pakcoy ini dipilih karena merupakan tanaman yang mudah untuk dibudidayakan secara hidroponik.
Selanjutnya adalah kegiatan pelatihan nutrisi hidroponik yang dilaksanakan tanggal 6 Agustus 2020 di Balai Posko RT 05 Perum Pondok Maritim. Pelatihan ini menjelaskan bagaimana merawat tanaman yang telah disemai dan pemberian nutrisi sesuai dengan usia tanaman hidroponiknya.
“Setelah pelatihan dan pemberian materi tentang nutrisi hidroponik, para peserta latihan langsung melakukan praktik pemberian nutrisi. Pada pelatihan ini, para peserta pelatihan juga memindahkan tanaman yang telah disemai kemudian ke dalam bak hidroponik dengan sistem wick,” papar Siti Alimah.
Pada kegiatan pendampingan ini, tim PPM melakukan pendampingan secara rutin untuk meninjau dan memberikan masukan pada budidaya tanaman pakcoy secara hidroponik. Pada tanam pertama seluruh bak hidroponik diletakkan di Balai RT untuk mempermudah pengecekan oleh tim PKM.
Para anggota PKK yang mengikuti pelatihan, setiap hari akan mengecek volume air dan nutrisi tanaman hidroponik. Para anggota akan mengecek masing-masing bak tanaman hidroponik mereka. Pengecekan ini dilakukan supaya tanaman pakcoy hidroponik tetap mendapatkan nutrisi dengan baik dan mendapatkan hasil panen sesuai yang diinginkan.
Kegiatan pendampingan ini dilakukan sampai tanaman pakcoy hidroponik panen. Selain pendampingan secara langsung, tim PPM juga melakukan pendampingan secara daring melalui WhatsApp Group. Para anggota PKK yang mengikuti program ini melakukan tanya-jawab dengan Tim PPM. (ST06)