Surabayatoday.id, Surabaya – Penyelenggaraan pemungutan suara Pilkada serentak di 19 kabupaten/kota di Jawa Timur pada Rabu (9/12), telah berjalan lancar, aman dan juga kondusif. Gubernur Khofifah Indar Parawansa memuji TNI- Polri, KPU, Bawaslu dan semua pihak yang telah bekerja keras untuk terselenggaranya Pilkada serentak 2020 secara tertib, jujur, adil dan profesional.
Khofifah menyampaikan terima kasihnya pada seluruh pihak yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dalam penyelenggaraan Pilkada serentak ini. Ia berharap kondusivitas ini tetap terjaga hingga seluruh proses dan tahapan Pilkada serentak rampung total.
“Alhamdulillah, kami bersyukur bahwa penyelenggaraan pemungutan suara pada pilkada serentak di Jawa Timur berjalan aman, lancar dan kondusif. Dari data kami, total TPS ada sejumlah 48.607 titik, dan total pemilih tercatat berjumlah 18.615.191 orang yang tersebar di 386 kecamatan dan 4.789 desa/ kelurahan,” kata Khofifah, Kamis (10/12).
Gubernur Khofifah berpesan, setelah proses pemungutan suara, masih ada proses penghitungan suara di kecamatan dan kabupaten/kota hingga penetapan pasangan kepala daerah terpilih. Hingga seluruh proses tersebut selesai, ia meminta seluruh pihak untuk saling menjaga kondusivitas dan menjaga protokol kesehatan dengan ketat.
“Seluruh pihak, masing-masing pasangan calon, relawan dan simpatisan, saya sampaikan terimakasih telah menjaga suasana kondusif saat penyelenggaraan penghitungan suara. Selanjutnya saya harapkan untuk terus saling menjaga suasana yang kondusif di Jatim, baik di masa perhitungan suara hingga penetapan kepala daerah terpilih,” tegas Khofifah.
Tidak hanya itu, Gubernur Khofifah menjelaskan biasanya jika sudah ada hasil perhitungan suara, syukuran para relawan paslon yang menang pilkada kerap tak bisa dihindarkan. Untuk itu gubernur perempuan pertama Jatim ini mengimbau agar euforia kemenangan nantinya tetap dijaga.
Jangan sampai proses tersebut mengabaikan protokol kesehatan. “Siapapun yang menang nanti biasanya tingkat RT syukuran, tingkat RW syukuran. Tolong dijaga, jangan sampai ada proses berkerumun yang melonggarkan protokol kesehatan,” lanjutnya.
Ia mewanti bahwa penyebaran covid-19 belum berhenti. Sehingga kehati-hatian harus terus dijaga. Demokrasi tetap berjalan namun yang utama masyarakat harus tetap sehat.
“Mari kita laksanakan proses demokrasi dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat,” tambah Khofifah. (ST02)