Surabayatoday.id, Surabaya – Vaksin Sinovac telah datang ke Indonesia dengan dibawa memnggunakan pesawat Beoing 777-300ER. Pesawat mendarat di Bandara Soekarrno-Hatta. Vaksin Covid-19 buatan Republik Rakyat China (RRC) tersebut selanjutnya dibawa dan disimpan di Bio Farma Bandung, Jawa Barat.
Pada proses berikutnya, vaksin akan didistribusikan ke seluruh Indonesia, termasuk Jawa Timur. Menurut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, pihaknya sudah menyiapkan 2.404 orang tenaga kesehatan sebagai vaksinator Covid-19.
Ribuan vaksinator yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan tersebut telah mendapatkan pelatihan penyuntikan vaksin covid-19 dan disebar di 968 Puskesmas di seluruh Jatim. “Kami berharap kedatangan vaksin ini dapat menekan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia dan khususnya di Jawa Timur khususnya,” ungkapnya.
Ia menjelaskan untuk tahap awal vaksinasi, akan diprioritaskan pada kabupaten/kota dengan jumlah penambahan kasus positif covid-19 nya tinggi, berisiko tinggi penularan, dan populasi padat.
Sedangkan daerah lain yang dinilai relatif rendah akan diberikan secara bertahap dengan pertimbangan jumlah ketersediaan vaksin sesuai ketersediaan. “Untuk kapan akan dimulai, sepenuhnya menunggu aba-aba pemerintah pusat. Yang pasti dari sisi infrastruktur dan SDM Insya Allah Pemprov Jatim telah siap. Mudah-mudahan semua berjalan sesuai dengan rencana dan Indonesia bisa bebas dari Pandemi Covid-19,” terangnya.
Lalu kesiapan apa lagi yang telah dilakukan Pemprov Jatim? Khofifah menyebutkan pihaknya telah melakukan pelatihan tenaga kesehatan vaksinasi covid-19 untuk 968 Puskesmas di Jawa Timur sebanyak 7 angkatan (2.404 orang). Mereka juga dilatih programmer surveilans dan imunisasi di kabupaten/kota masing- masing dua orang.
Selain itu juga telah ada sosialisasi vaksinasi covid-19 bagi 38 dinkes, kabid P2P, kasi surveilans, programmer imunisasi dan programmer surveilans. Berikutnya, inventarisasi sarana rantai dingin vaksin seperti lemari es dan vaccine carrier.
Tak hanya itu, Pemprov Jatim juga memfasilitasi dinkes kabupaten/kota dan puskesmas membuat microplanning, serta menyusun kebutuhan vaksin sesuai sasaran yang telah ditetapkan. (ST02)