Surabayatoday.id, Surabaya – Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya mulai menggelar sekolah tatap muka. Hari ini, Senin (7/12), ada 14 sekolah jenjang SMP negeri dan swasta yang telah melaksanakan simulasi sistem pembelajaran Blended Learning itu.
14 lembaga pendidikan yang melaksanakan simulasi belajar mengajar tatap muka di sekolah itu terdiri dari 11 SMP begeri dan 3 SMP swasta. Rinciannya yakni, SMPN 1 Surabaya, SMPN 2 Surabaya, SMPN 3 Surabaya, SMPN 10 Surabaya, SMPN 12 Surabaya, SMPN 15 Surabaya, SMPN 19 Surabaya, SMPN 26 Surabaya, SMPN 28 Surabaya, SMPN 46 Surabaya dan SMPN 62 Surabaya. Sementara lembaga pendidikan swasta, terdiri dari SMP 17 Agustus 1945 Surabaya, SMP YBPK 1 Surabaya dan SMP GIKI 2 Surabaya.
Kepala Dispendik Surabaya, Supomo mengatakan belum semua siswa masuk sekolah. Proses yang sekarang dilakukan adalah masih dalam tahapan simulasi, yakni persiapan untuk sekolah tatap muka dalam masa pandemi Covid-19.
Sebelum sekolah tatap muka resmi berjalan, maka diawali dahulu dengan simulasi. “Dengan harapan kami mendapatkan gambaran yang utuh apabila nanti sekolah dibuka dalam masa pandemi,” kata Supomo saat meninjau simulasi PBM tatap muka di SMPN 1 Surabaya.
Dikatakan, siswa ada belajar offline maupun online. Kombinasi Proses Belajar Mengajar (PBM) melalui tatap muka di sekolah dan online ini dilakukan agar pembelajaran tetap berjalan ideal di masa pandemi covid-19.
Menurut Supomo, simulasi belajar tatap muka di sekolah ini rencananya akan dilaksanakan sampai dua minggu. “Dilaksanakan mulai hari ini Senin (7/12/) hingga 14 hari ke depan,” tambahnya.
Dalam simulasi yang berlangsung di hari pertama ini, Supomo menyebut sekolah yang terlibat tersebar di lima wilayah Surabaya. Yakni Surabaya barat, pusat, utara, selatan dan timur. Jumlah pelajar terbatas dan disesuaikan dengan karakteristik masing-masing sekolah.
“Jadi ini memang kita buat menyebar (lima wilayah Surabaya), agar kita mendapatkan gambaran kehadirannya mereka. Semuanya kelas IX, karena kami melihat mereka yang paling urgent untuk kemudian dilakukan sekolah tatap muka,” imbuhnya. (ST01)