Surabayatoday.id, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersilaturahmi dengan warga Jatim yang tergabung dalam Paguyuban Warga Jatim di Sumatera Selatan (Sumsel). Kegiatan ini dilakukan di sela-sela kunjungan misi dagang Jatim-Sumsel di Palembang Selasa (1/12) malam lalu.
Dalam silaturahni itu, Khofifah mengajak Paguyuban Warga Jatim di Sumsel untuk memperkuat perdagangan antar daerah. Dari Sumsel bisa menjadi penjual atau pembeli ke Jatim, begitu juga sebaliknya dari Jatim bisa menjadi penjual atau pembeli bahkan bisa saling berinvestasi.
Menurut Khofifah, fungsi yang selama ini dilakukan Kantor Perwakilan Dagang (KPD) Jatim bisa dilakukan paguyuban warga Jatim di provinsi-provinsi yang memungkinkan bangun konektivitas jejaring perdagangan.
“Mudah-mudahan ini akan lebih solid karena komitmen warga Jatim pasti akan memberikan kekuatan untuk bisa membawa saling mempertemukan penjual dan pembeli antar kedua provinsi,” jelas orang nomor satu di pemerintahan Jatim ini.
Lebih lanjut disampaikannya, warga Jatim yang ada di Sumatera Selatan sebanyak sekitar tiga juta jiwa tersebar pada 17 kabupaten/kota di Sumsel. Hal ini dikatakanya sangat nyekrup dengan peluang dagang yang saling menguntungkan .
“Militansi sebagai Warga Jatim tetap akan menjadi penguat. Mereka bisa saja berpuluh tahun disini, tetapi akan ada proses yang menjadi daya pengikat bahwa mereka adalah masyarakat Jatim yang sedang meniti karir, profesi di Sumsel,” tambahnya.
Ia juga mempromosikan Kawasan Industri Halal yang akan dikembangkan di Jatim untuk IKM dan UKM. Kawasan Industri Halal (KIH) sendiri adalah suatu area yang dikhususkan untuk produksi dan tempat penyimpanan produk halal. Di mana integrasi suatu produk halal dijamin oleh kawasan melalui sistem dan prosedur halal yang ketat.
“Kalau mereka pelaku UKM dan IKM, siapapun warga Indonesia bisa ambil posisi untuk punya lahan IKM dan UKM,” jelasnya.
KIH ini merupakan pengembangan kawasan indistri di Safe N Lock berdiri di atas lahan seluas ± 462 hektar. Lahan kawasan industri halal ini direncanakan total 148 hektar. Sebagai pengelola, PT. Makmur Berkah Amanda siap menambah luasan kawasan industri halal, terutama untuk sektor pariwisata, makanan dan minuman, kosmetik hingga kesehatan.
Dalam silaturahmi itu, Gubernur Khofifah menampung aspirasi Warga Jatim yang tinggal di Sumatera Selatan. Bahkan gubernur perempuan pertama di Jatim itu mengapresiasi warga Jatim yang sukses memasarkan produk perhiasan hingga Amerika Serikat (AS). Perwakilan pengusaha perempuan kelahiran Jember, Pio mengatakan, usahanya yang telah dilakukan yaitu tour, travel dan transportation, serta UMKM binaan BI dan industri kreatif syariah nasional berupa herritage jewellery atau perhiasan khas Palembang yang berkolaborasi dengan perajin dari Jatim.
Produk jewellery tersebut sudah dipasarkan dari Sabang sampai Merauke, di Asia dan AS. Penjualannya dilakukan melalui media sosial. “Alhamdulillah sudah empat tahun berkolaborasi dengan perajin-perajin yang ada Jatim. Ada 6 KK perajin kami. Kami ekspor dari Jatim dan juga langsung dari sana. Antara Sumsel dan Jatim kami kawinkan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Kadin Banyuasin berasal dari Madura Kiai Fauzi menjelaskan, Lembaga Pengembangan Pertanian NU telah mengembangkan konsep baru yang membutuhkan kerjasama dengan Jatim. Di Sumsel ini membutuhkan bahan pertanian termasuk dolomit dari Jatim.
“Kami membutuhkan dolomit karena tanah kami asam. Ini yang kami butuhkan salah satunya,” kata Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian NU sambil menjelaskan akan dikembangkan Ponpes Pertanian.
Perwakilan UMKM asal Kediri, ustad Margono menyampaikan, saat Pandemi Covid-19 UMKM sedang mengalami krisis. Untuk mengantisipasinya, pihaknya bersama rekan-rekan UMKM berusaha melakukan inovasi dan terobosan khususnya para pedagang kecil, pedagang sate, pecel lele, pedagang makanan lainnya.
“Mudah-mudahan dengan adanya kerjasama dengan Provinsi Jatim, dan membuka perwakilan dagangnya yang diperkuat Paguyuban Warga Jatim, memberikan harapan kepada kami untuk mengembangkan pasar,” katanya.
Perwakilan Seniman Cak Mujianto menyampaikan, Reog Ponorogo dan Kuda Lumping se-Sumsel telah mengadakan show di OPI Mall. Namun ia tetap mengingatkan agar kesenian agar terus dibina oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
“Ini pertama kalinya kesenian Reog Ponorogo dan Kuda Lumping bisa masuk dan menunjukkan keseniannya di OPI Mall ini,” jelasnya.
Sementara itu Perwakilan ASN perantauan asal Kabupaten Gresik Saifudin mengapresiasi Gubernur Khofifah yang mencetuskan aplikasi rujukan One Gate System untuk Covid-19. “Itu bisa menekan kematian, merujuk berapapun pasien bisa dideteksi secara dini. Itu melalui aplikasi yang dicetuskan Bu Gubernur. Pertama Jatim mencetuskan se-Indonesia,” kata Kabag Humas Kemenag Perwakilan Provinsi Sumsel.
Menurutnya, ASN berasal Jatim di Sumsel cukup banyak berkontribusi untuk pembangunan Sumsel. Diharapkan ada sinergi dari Pemprov Jatim. (ST02)