Surabayatoday.id, Surabaya – Pemprov Jatim sudah berancang-ancang untuk memulai sekolah tatap muka di tingkat SMA, SMK dan MA. Demikian juga Pemkot Surabaya juga sudah melakukan sejumlah persiapan untuk memulai sekolah luring itu di tingkatan SMP.
Salah satu.persiapan itu yakni Pemkot Surabaya menggelar tes swab massal kepada siswa kelas IX atau kelas 3 SMP. Tes swab ini dilakukan pada siswa baik dari sekolah negeri maupun swasta se-Surabaya.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menjelaskan rencananya Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka untuk kelas 3 SMP itu akan berlangsung pada awal Desember 2020 mendatang. Karena itu, berbagai persiapan telah dilakukan Pemkot Surabaya dari mulai tes swab guru, karyawan sekolah dan sekarang swab bagi pelajar.
Sedangkan, untuk kelas 1 dan 2, swab akan dilaksanakan pada awal tahun 2021 mendatang. “Ini bertahap ya, jadi saat sekolah tatap muka dimulai maka dipastikan seluruhnya negatif Covid-19. Tetapi tetap dengan protokol kesehatan (prokes) yang begitu ketat,” urainya.
Dari angka tersebut, Febri memastikan, setelah dihitung jumlah pelajar yang mengikuti swab pada hari ini mencapai 2.647 pelajar. Kemudian sisanya akan berlangsung besok, Kamis (26/11).
“Ada sekitar 2.249 siswa yang belum swab. Karena ada orang tua yang terkendala tidak bisa mengantar anaknya,” terang dia.
Febri memaparkan, untuk mekanisme pelaksanaan swab, para pelajar cukup datang ke sekolah, kemudian petugas dari puskesmas yang mendatangi sekolah tersebut sesuai dengan masing-masing wilayah. Seperti SMPN 1 Surabaya, petugas Puskesmas yang datang berasal dari Ketabang, Rangkah, Pacar Keling dan Gading.
“Tesnya di sekolah masing-masing. Artinya puskesmas yang mendatangi, siswa cukup datang ke sekolah,” terang dia.
Sebenarnya, ada 18 sekolah SMP yang dilakukan swab hari ini. Namun, karena salah satu dari sekolah tersebut mengundurkan diri maka berkurang menjadi 17 sekolah. Rinciannya, yakni SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 10, SMPN 12, SMPN 15, SMPN 19, SMPN 26, SMPN 28, SMPN 46, SMPN 62, SMPN 17 Agustus 1945, SMP Al-Hikmah, SMP Giki 2, SMP Kristen YBPK 1, SMP Santa Maria, SMP Santo Carolus.
“Seharusnya jumlah siswa 5.222 tetapi satu sekolah yang mengundurkan diri menjadi 4.896 pelajar,” jelas dia.
“Alhamdulillah anak-anak bisa mengikuti kegiatan swab untuk mengantisipasi persiapan KBM tatap muka dengan baik. Mudah-mudahan hasilnya nanti negatif semua,” kata Akhmad Suharto.
Sedangkan bagi siswa yang hari ini berhalangan hadir pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinkes untuk pelaksanaan swab di hari yang lain. Meski begitu, ketika PBM tatap muka berlansung, dia memastikan tetap akan melaksanakan prokes dengan ketat sesuai anjuran pemerintah.
“Sesuai anjuran jaraknya itu 1,5 meter. Kami sudah menyiapkan bagaimana prokes yang berada di SMPN 1 Surabaya sesuai SOP,” tegasnya.
Sementara itu, lanjut dia, untuk tenaga pendidik, karyawan sekolah maupun pelatih ekskul dengan total 90 orang sudah dilakukan tes swab dengan hasil 100 persen negatif Covid-19. “Gurunya berjumlah 70 orang. Selebihnya adalah karyawan dan pelatih. Alhamdulillah negatif semuanya,” pungkasnya. (ST01)