Surabayatoday.id, Surabaya – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) makin memantabkan reputasinya dalam bidang robotika. ITS berhasil kembali juara umum di Kontes Robot Indonesia (KRI) 2020.
KRI merupakan kompetisi tahunan skala nasional yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI. Karena adanya pandemi Covid-19, KRI 2020 kali ini dilaksanakan dengan format daring.
Dalam gelaran ini, ITS mengirimkan lima tim robot yang bertanding pada delapan kategori lomba. Antara lain adalah Tim Rival, Tim Ichiro, Tim Iris, Tim Vi-Rose, dan Tim Abinara-1. Dari delapan kategori, ITS berhasil menyabet sembilan gelar juara dari tujuh kategori.
Tim Iris kembali meraih juara pertama pada kategori lomba Robot Sepak Bola Beroda. Tak hanya itu, dalam kategori lomba tersebut, tim Iris juga berhasil mendapatkan penghargaan atas strategi terbaik.
Selain itu, tim Vi-Rose meraih gelar juara kedua pada kategori lomba Robot Seni Tari Indonesia. Ada pula Tim Ichiro yang berhasil masuk peringkat atas pada ketiga kategori lomba yang diikuti. Antara lain, juara kedua pada kategori lomba Robot Humanoid Menggiring Bola, juara kedua pada kategori lomba Kerjasama Robot Humanoid, serta juara ketiga kategori lomba Lari Robot Humanoid.
Pada kategori lomba Robot ABU Indonesia, tim Rival sukses menyandang gelar juara pertama dan dinobatkan sebagai peraih penghargaan strategi terbaik. Tim Rival juga menyandang gelar juara kategori oraktis dan aman pada kategori lomba yang khusus dirancang pada masa pandemi ini, yaitu Robot Tematik Penanganan Covid-19.
Dosen Pembimbing tim Rival, Muhammad Lukman Hakim mengutarakan, sedari awal tim robotika ITS bertujuan meraih prestasi sebanyak mungkin dan menjadi juara umum. Ia menerangkan tim telah melakukan persiapan sebaik-baiknya dan selalu meningkatkan standar perolehan poin tim.
“Karena lomba dilaksanakan secara daring, kami tidak berhadapan dengan lawan secara langsung sehingga yang dapat kami lakukan adalah melawan diri sendiri,” tuturnya.
Dosen Departemen Teknik Mesin Industri tersebut menjelaskan upaya yang telah dilakukan. Dikatakan, setiap capaian yang diperoleh pada latihan minggu sebelumnya, akan coba dikalahkan pada minggu setelahnya. Ia dan tim menganggap capaian sebelumnya tersebut menjadi capaian lawan yang harus diungguli.
“Dengan prinsip tersebut, tim kami menjadi tidak cepat puas dan tetap melakukan perbaikan dan improvisasi sampai hari pertandingan tiba,” jelasnya.
Dalam pelaksanaan persiapan lomba, Tim Robotika secara terpusat melakukannya di Gedung Pusat Robotika ITS selama tiga bulan. Tetapi, untuk Tim Rival yang bertanding pada kategori lomba Robot Tematik Penanganan Covid-19, bekerja di rumah masing-masing.
“Hal ini dikarenakan sistem lombanya berupa konsep robot yang tertuang dalam video dan presentasi saja,” jelas Fajar Budiman, dosen pembimbing Tim Rival untuk kategori tersebut.
Mengenai pelaksanaannya, KRI 2020 secara daring dilaksanakan dengan menyiarkan robot yang berada di masing-masing kampus. Secara bergiliran, masing-masing tim akan dipanggil oleh dewan juri yang terpusat di Institut Teknologi Bandung (ITB) via aplikasi Zoom, kemudian tayangan dari masing-masing tim akan diamati bersama oleh juri dan penonton via Youtube dan Zoom.
Dari proses ini, akan terlihat robot yang tercepat, terakurat, dan terbaik. Setelahnya, dilakukan pemeringkatan berdasarkan kriteria yang ditentukan. (ST05)