Surabayatoday.id, Surabaya – Tepuk tangan riuh rendah disertai sujud syukur mewarnai rumah ribuan siswa di Jawa Timur. Malam itu (16/10) Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mengumumkan secara daring hasil Kompetisi Sains Nasional (KSN) yang merupakan salah satu kompetisi pendidikan paling bergengsi di Indonesia. Hasilnya Jawa Timur adalah juara umum.
Jatim memperoleh 70 medali yang terdiri dari 19 medali emas, 24 perak, dan 27 perunggu. Dengan hasil itu, Jatim menjadi juara umum KSN setelah menunggu 18 tahun sejak aktif mengikuti kompetisi tersebut mulai tahun 2002.
Terhadap capaian itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasi. “Dalam suasana pandemi seperti ini, justru anak-anak Jawa Timur menunjukkan prestasi terbaiknya. Para kepala sekolah dan guru pun telah menunjukkan kinerja terbaik membangun generasi emas Jawa Timur yang lebih kreatif dan inovatif disertai dengan akhlak yang mulia,” ungkap Khofifah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi, menegaskan bahwa berbagai prestasi dan inovasi pendidikan di Jawa Timur menunjukkan bahwa ekosistem pendidikan Jawa Timur terbangun lebih kondusif. “Program Jatim Cerdas yang merupakan salah satu program prioritas dari Nawa Bhakti Satya Pemerintah Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Ibu Khofifah dan Pak Emil bukan sekadar isapan jempol. Program ini telah menjadi pemicu inovasi dan prestasi pendidikan di Jawa Timur,” katanya.
Lebih lanjut, Wahid Wahyudi menegaskan berbagai kebijakan yang disertai dengan skema anggaran yang memadai telah menjadi stimulasi tumbuh kembangnya inovasi dan prestasi pendidikan. Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP) untuk 4.000 lebih SMA, SMK dan SLB negeri dan swasta dengan 1,3 juta lebih siswa di Jatim yang dilaksanakan sejak tahun 2019, selain telah meringankan biaya yang dikeluarkan oleh para orang tua, program ini juga menjadikan ruang fiskal sekolah lebih leluasa untuk mendorong inovasi dan prestasi di masing-masing satuan pendidikan.
Selain itu ada peningkatan kesejahteraan para guru dan tenaga Kependidikan, khususnya untuk 20 ribu lebih Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) juga menjadi wujud perhatian Pemprov Jatim terhadap kualitas pendidikan. SMK Pengampu, SMA Pengimbas, Pesantren Vokasi (SMK Mini), SMA double track, peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan serta program lain menyangkut peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan adalah bagian dari program pendidikan yang dijalankan secara berkelanjutan selama ini untuk memacu percepatan kualitas pendidian di Jawa Timur. (ST02)