Surabayatoday.id, Surabaya – Tiga jenis vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dinyatakan siap masuk tahap uji coba. Dalam uji coba tahap ini akan pada hewan atau animal trial. Hewan yang dipilih adalah tikus dan kera.
Menurut Rektor Unair Prof Mohammad Nasih, vaksin Merah Putih, Unair telah selesai melakukan uji tahap 1, 2, dan 3. Tahap tersebut menghasilkan rekombinan viral vector adenovirus dan adeno associate virus.
Kemudian dalam tahapan selanjutnya ini akan dilakukan uji coba terhadap hewan. “Karena pada tahap ini memerlukan teknologi yang lebih maju, maka dijalin kerja sama dengan PT. Biotis. Di sana akan dilakukan animal trial mulai dari tikus sampai dengan kera,” ujarnya, Senin (9/11).
Ia mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah melakukan pengembangan dan penelitian vaksin Covid-19 secara massif. Jika uji coba terhadap hewan ini berhasil, maka akan dilanjutkan uji coba pada manusia.
Namun, langkah uji coba terhadap manusia ini dikatakannya masih membutuhkan waktu dan beberapa tahap lanjutan.
“Para akademisi Unair hingga kini terus bergerak untuk berkontribusi pada bangsa. Soal dipakai (penelitian) atau tidak, nanti diserahkan pada pihak yang relevan. Prosesnya sendiri masih panjang,” jabarnya.
Mohammad Nasih menambahkan selain dengan Biotis, Unair juga bekerja sama dengan Kimia Farma untuk penyediaan bahan senyawa obat Covid-19 yang selama ini dikembangkannya. Selain itu, kerja sama yang dijalin terkait pengembangan reagen tes PCR.
“Tes PCR selama ini ada tiga tahapan yakni pengambilan swab, lalu mencampur proses persiapan, baru masuk ke mesin PCR. Nantinya tahapan persiapan akan dipotong sehingga dampaknya PCR akan lebih cepat, dan pastinya lebih murah,” tegasnya.
Sementara itu, Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih, salah satu peneliti dari konsorsium pengembangan Vaksin Merah Putih menyatakan, vaksin tersebut saat ini telah sampai pada tahap validasi. Diungkapkan, vaksin ini telah menghasilkan rekombinan dan memasukkan spike baik spike world type atau strain Wuhan maupun strain spike mutan yang ditemukan di Surabaya.
“Tahap validasi ini adalah tahapan uji tantang yang akan selesai pada akhir november ini dan uji pre klinis hewan di Biotis akan dilakukan pada Desember 2020-Oktober 2021,” ujarnya.
Ia menyebut, uji tahap 4 atau Uji Pre Klinis di Biotis ini ditujukan pada ke tiga jenis vaksin yang dikembangkan oleh Unair, yakni; yang berbasis Adenovirus Adeno-Associated Virus(AAV) dan Peptide.
Sementara itu Direktur Utama PT. Biotis Pharmaceuticals Indonesia, FX Sudirman mengatakan, terkait penelitian vaksin yang dikerjasamakan dengan Unair, direncanakan akan dimulai pada Desember 2020. Tahapannya adalah uji coba terhadap hewan.
“Ini memang masih awal tapi kebutuhan mendesak,” ujarnya. (ST04)