Surabayatoday.id, Surabaya – PSSI memastikan penundaan kompetisi Liga 2020. Selanjutnya kompetisi akan diputar pada Februari 2021 mendatang. Hasil itu didapatkan setelah Exco PSSI menggelar rapat, Rabu (28/10) malam.
Presiden PS Hizbul Wathan Dhimam Abror Djuraid menilai keputusan tersebut sangat mengecewakan. Sebab, PSSI sebelumnya sudah mengadakan pertemuan di Jogjakarta dengan perwakilan klub dan memutuskan bakal memutar kompetisi pada 1 November 2020.
“Tentu, keputusan penundaan ini sangat mengecewakan,” ujar Dhimam Abror.
Dia menegaskan, seharusnya PSSI bisa menjalin komunikasi yang bagus dengan Polri. Karena Kemenpora dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah memberikan izin digelarnya kompetisi. Tinggal izin keramaian dari Polri.
“Pak Iwan Bule (Mochamad Iriawan, ketua umum PSSI, Red) adalah jenderal polisi. Seharusnya beliau bisa melakukan komunikasi yang baik dengan Polri,” tandas Abror.
Ia juga menuturkan, sebagai insan bola, penundaan kompetisi sangat tidak mengenakan. Karena sebelumnya klub-klub berharap kompetisi bisa digelar dengan kesepakatan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Dia lalu menyebutkan kemampuan Polri yang bisa mengamankan demonstrasi, beberapa hari lalu. Di mana demo tersebut melibatkan ribuan orang.
“Seharusnya dengan pertandingan sepak bola tanpa penonton jelas lebih mudah. Risiko penularan bisa diminalisir. Kalau ada nonton bareng, misalnya, bisa cepat ditindak. Kalau perlu di-rapid test di lokasi. Yang reaktif langsung ditangani sesuai prosedur,” jabar mantan Ketua Pengda PSSI Jawa Timur itu.
Abror mengingatkan, pada 2021 mendatang Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Banyak negara yang memiliki tradisi sepakbola yang kuat Spanyol, Brazil, Inggris, Jerman, Prancis, Belanda, Argentina, dan Kroasia akan hadir di Indonesia.
“Ini gawe besar. Sekali seumur hidup. Harusnya kompetisi bisa jadi pra-kondisi. Memang tak ada hubungan langsung. Tapi kita bisa menunjukkan kepada dunia bisa mengadakan kompetisi dengan baik. Ini bukan demi siapa-siapa. Demi PSSI, demi Polri, demi Presiden, tapi demi kita bangsa Indonesia,” pungkas Abror. (ST01)