Surabayatoday.id, Situbondo – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali nggowes. Kali ini di Kabupaten Situbondo, Minggu (25/10). Sambil nggowes, Khofifah juga menyampaikan pesan tentang disiplin menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 kepada masyarakat.
Namun ada yang berbeda pada nggowes ini. Sebab para peserta nggowes tidak mengenakan celana olahraga, melainkan sarung.
Ya, ini tidak lain karena nggowes tersebut juga dalam rangka memperingati Hari Santri. Peringatan Hari Santri ini pun dilakukan di Situbondo yang dikenal sebagai Kota Santri.
“Kebetulan rangkaian Hari Santri, jadi nggowesnya pakai sarung. Gowes bareng instansi vertikal seperti ini sudah biasa, tapi gowes bersarungan kali ini dilakukan di Situbondo,” katanya.
Pada gowes kali ini, Khofifah dengan mengenakan kaus hitam bertuliskan “Pakai Masker” warna hijau bersama rombongan menempuh jarak 7 km. Dengan, mengambil start dari Pendopo Kab. Situbondo, kemudian singgah di Pasar Mimbaan, kemudian meninjau UMKM Batik Rodiah.
Selanjutnya Khofifah juga kembali melakukan siaran langsung di Radio Bhasa FM, yang terletak di Jalan Anggrek No. 109 Situbondo guna menyampaikan pesan pentingnya penerapan protokol kesehatan Covid-19. Di setiap titik Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga tidak lupa membagikan masker, sekaligus membagikan sembako bagi masyarakat terdampak Covid-19 termasuk tukang becak.
Menurut dia, sebagian besar yang ikut nggowes adalah para ahli perbankan di Jatim. Ada Kanwil BI, Kanreg OJK, Dirut Bank Jatim, Dirut Bank UMKM, Himbara, hingga Kanwil BPN. Ia.menyatakan ini adalah sinergitas antar lembaga.
“Di tengah pandemi Covid-19 ini sinergitas ini adalah sebuah kebutuhan,” ungkap Khofifah.
Dalam rangka pemulihan ekonomi, berbagai stimulus telah diberikan baik oleh pemerintah pusat maupun Pemprov, berupa BLT, BNPT, Bantuan Subsidi Upah, hingga Banpres-PUM yang diberikan pada usaha mikro. Bukan itu saja, stimulus perbankan seperti kemudahan pengajuan kredit dan relaksasi kredit.
“Kami berharap semua ini bisa menjadi komplementer dari seluruh layanan sosial ekonomi kita. Harapannya adalah bisa meringankan beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir,” tandas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, ke depan diharapkan tidak hanya Bank Jatim, Bank UMKM Jatim saja yang terus bersinergi, melainkan juga Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), antara lain Bank Mandiri, Bank BNI dan BRI maupun bank lainnya.
Hal ini penting, karena peran perbankan sangat diperlukan dalam rangka pemulihan ekonomi di Jatim, utamanya dalam hal perkreditan rakyat. “Kita harus melakukan sinergi, harus kolaborasi karena masing-masing institusi memiliki program yang komitmennya sama untuk bisa menggerakkan ekonomi masyarakat terutama pelaku UMKM,” jelas Mantan Mensos RI. (ST02)