Surabayatoday.id, Surabaya – Pemkot Surabaya menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kamis (22/10). MoU ini tentang perencanaan, pembangunan dan pengoperasian angkutan perkotaan.
Penandatanganan itu dilakukan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub RI, Budi Setiyadi, di lobi lantai 2 gedung Balai Kota Surabaya. Dengan MoU ini, Kemenhub akan memberikan bantuan 150 unit bus operasional untuk angkutan perkotaan di Kota Surabaya.
Program yang disebut Buy The Service (BTS) itu sebelumnya sudah dilakukan di beberapa kota di Indonesia, kemudian pada tahun 2021, akan dilaksanakan di Kota Surabaya.“Jadi, kami punya program itu dan anggarannya, sehingga nanti habis ini kita akan lelangkan kepada operator swasta untuk menjalankan bus angkutan perkotaan itu,” kata Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub RI, Budi Setiyadi.
Menurutnya, dari perkiraan dan hasil survie yang dilakukan, di Kota Surabaya ini akan mendapatkan anggaran yang paling banyak, karena membutuhkan 8-9 koridor. Artinya, membutuhkan sekitar 150 unit bus.
“Bahkan, nanti yang di Surabaya ini juga untuk mendukung Piala Dunia U-20, sehingga anggarannya cukup banyak,” katanya.
Budi juga menjelaskan bahwa konsep bus itu nantinya akan disesuaikan dengan keinginan masyarakat Surabaya, yaitu murah, cepat, nyaman, dingin dan mudah diakses oleh masyarakat. “Konsepnya nanti modern, sesuai dengan keinginan anak-anak milenial,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa program BTS ini filosofinya untuk memindahkan kebiasaan, kebudayaan dan mindset masyarakat yang ketergantungan dengan kendaraan pribadi. Mereka diharapkan beralih ke angkutan umum.
Sedangkan untuk menarik minat masyarakat supaya beralih ke kendaraan umum itu nantinya bisa digratiskan dulu, supaya terbentuk terlebih dahulu perilaku atau kebiasaannya menggunakan angkutan umum. “Baru setelah itu nanti mungkin akan berbayar. Bahkan, nanti kemampuan untuk membayar itu kita akan survie kemampuannya dan pasti akan ada subsidinya,” ujarnya.
Sementara itu untuk lelangnya, ia memastikan akan melalui e-katalog sekitar bulan November-Desember. Karena itu, ia berharap sekitar bulan Maret 2021 sudah bisa dimulai di beberapa koridor.
“Sementara untuk jam operasionalnya, belum kita tentukan, mungkin sampai jam 10 malam tergantung koridornya,” imbuhnya. (ST01)