Surabayatoday.id, Surabaya – Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran mengikuti deklarasi Jogo Suroboyo Damai di lobi lantai 2 Balai Kota Surabaya, Selasa (20/10). Dalam kegiatan itu, deklarasi dilkukan secara virtual oleh seribu kelompok elemen masyarakat di 33 kecamatan se-Surabaya.
Fadil Imran menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas peran serta masyarakat. Mereka bersama-sama dan tulus ikhlas menjaga Surabaya agar tetap damai.
Menurutnya, jika nantinya ditemukan anak di bawah umur ikut dalam aksi demonstrasi, polisi tidak akan diam. “Pesan saya silahkan bapak ibu menjaga kampungnya masing-masing. Hal ini tidak bisa kita biarkan jika ada kelompok yang niatnya datang untuk berbuat anarkis,” ungkapnya.
Ia juga memastikan akan langsung menindak tegas sesuai hukum yang berlaku. “Saya selaku Kapolda Jatim akan melakukan tindakan tegas,” lanjutnya.
Di sisi lain, kapolda juga berterima kasih kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang tak henti-hentinya menjaga keamanan kota. Selain itu, ia menyebut, Surabaya merupakan kota yang strategis untuk Jatim.
Selain itu, Kota Pahlawan ini juga episentrum roda ekonomi. Karenanya ia meminta kedamaian dan kesejahteraan tersebut tetap terjaga.
“Saya bangga jadi warga yang dipimpin oleh Ibu Risma. Monggo bapak ibu mari kita jaga kampung ini,” kata Fadil Imran.
Sebelumnya Wali Kota Risma menjelaskan, untuk tetap menjaga kota ini agar tetap aman dan nyaman dibutuhkan keterlibatan seluruh elemen masyarakat. Ketika terdapat aksi demonstrasi yang berangkat dari berbagai kota, maka sebagai warga Surabaya harus ikut mengamankan.
“Mari bapak ibu kita jaga kota kita bersama-sama. Minimal bapak ibu sekalian menjaga kampungnya masing-masing,” ungkapnya.
Apalagi, biaya yang digunakan untuk membangun kota adalah uang yang berasal dari pajak yang dibayarkan masyarakat. Ketika kota dirusak fasilitasnya, otomatis biaya perbaikan juga dari dari pajak. Karena itu, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini meminta kepada masyarakat agar turut serta menjaga semua fasilitas publik yang ada. Ini berkaca pada pengalaman aksi demonstrasi sebelumnya.
“Bayangkan, saat kemarin itu beberapa unit kamera CCTV rusak, bola-bola (pedestrian) dan fasilitas publik lainnya juga rusak termasuk tempat sampah. Maka dari kerusakan itu, uang panjenengan (anda) yang akan kita pakai,” pesan dia.
Presiden UCLG Aspac ini juga meminta para orang tua menjaga anak-anaknya dari pengaruh yang tidak benar. Sebab dalam demo sebelumnya, banyak anak di bawah umur terlibat aksi anarkis yang kemudian diamankan polisi.
“Kalau ada anak bermasalah dengan hukum lalu bagaimana? Ada juga yang menceritakan bahwa mereka (anak-anak) diberikan minuman keras. Tega sekali itu,” ungkap dia. (ST01)