Surabayatoday.id, Surabaya – Pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiah audiensi dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Senin (12/10). Pertemuan dilaksanakan di rumah dinas wali kota, Jalan Sedap Malam.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya Dr Mahsun Jayadi M.Ag mengatakan, kedatangan bersama rombongannya itu untuk membahas beberapa program Muhammadiyah dengan Pemkot Surabaya yang masih belum selesai. Pertama, yakni terkait perizinan operasional sekolah maupun izin pembangunan.
“Sudah kami komunikasikan Bu Wali, beliau bersedia membantu menyelesaikan surat-surat tersebut,” kata Mahsun Jayadi.
Tujuan kedua adalah penyampaian perkembangan beberapa program lainnya yang akan berakhir di tahun 2020. Selain itu, di kesempatan yang sama, para perwakilan pemuda Muhammadiyah juga hadir untuk memperkenalkan kepengurusan yang baru kepada wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu.
Menurut Mahsun Jayadi, hal tersebut menjadi penting karena hampir 75 persen program Muhammadiyah tersebut berkaitan dengan program pemkot. “Alhamdulillah luar biasa sejak awal menjabat hingga hari ini, Bu Risma sangat mendukung kami. Kami juga siap membantu program apapun yang berkaitan dengan program pemkot,” tegas dia.
Ia berharap saat dirinya telah purna tugas, ia menitipkan anak-anak di Surabaya kepada pemuda Muhammadiyah. “Terutama anak sekolah harus kita ajarkan minimal bagaimana bisa mandiri. Mereka harus punya kegiatan di luar sekolah yang bermanfaat. Kalau tidak gitu, anak-anak akan sibuk main gadget terus. Apalagi tidak dipantau oleh orang tua,” ungkapnya.
Kegiatan di luar sekolah yang dimaksudkan misalnya, menggelar pertandingan futsal, voli, atau kegiatan lainnya antar sekolah. Berawal dari situ lah, Risma menyebut nilai-nilai keagamaan dan budi pekerti bisa dimasukkan.
Sehingga pelan-pelan apa yang menjadi tujuan dapat tersalurkan dengan tepat. “Jadi tidak harus langsung begitu. Cara-cara seperti itu bisa kita lakukan. Titip ya, apalagi lapangan di Surabaya ini sudah sangat banyak,” urai dia.
Menurutnya, meskipun hal itu dinilainya tidak mudah, bukan berarti tidak bisa dilakukan. Pemuda Muhammadiyah diharapkan dapat melahirkan program-program yang dapat menyatukan anak-anak muda dan mengasah kemampuannya.
“Negara ini butuh kalian. Jadi kalian jangan menunggu perintah. Tapi harus punya inisiatif sendiri karena sekarang sudah saatnya untuk berjuang,” pungkasnya. (ST01)