Surabayatoday.id, Surabaya – Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemprov Jatim Formasi Tahun 2019 telah berlangsung sejak 28 September hingga hari ini (7/10). Selama 10 hari, para peserta mengikuti tes bertahap sesuai regrouping dengan menerapkan protokol kesehatan ketat serta mengerjakan soal melalui metode Computer Assisted Test (CAT).
Setiap hari, kurang lebih 450 peserta mengikuti tes ini. Dalam sehari, pelaksanaan SKB dibagi menjadi tiga sesi dengan jumlah peserta masing-masing 150 orang.
Secara keseluruhan, jumlah peserta SKB CPNS Pemprov Jatim formasi tahun 2019 ini berjumlah 4.777 orang. Detailnya terdiri dari peserta yang melakukan tes di Kanreg II BKN Surabaya sebanyak 4.348 peserta, dan sisanya sebanyak 429 orang di Kanreg/UPT BKN lainnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkesempatan meninjau langsung pelaksanaan SKB tersebut di Kantor Regional II Badan Kepegawaian Negara (Kanreg II BKN) Surabaya, Jalan Letjend S. Parman, Waru, Sidoarjo, Selasa (6/10) siang. Saat meninjau, Khofifah memberikan semangat dan motivasinya kepada para peserta.
Menurutnya para peserta telah memiliki niat untuk mencurahkan segala energi positifnya untuk membangun negeri ini melalui Pemprov Jawa Timur dan berharap mereka jadi pioneer pembangunan Indonesia dari Jatim.
Bahwa saat ini, lanjutnya, energi positif, energi produktif, energi inovatif dan kreativitas dibutuhkan oleh Pemprov Jatim.
“Artinya ketika nanti Anda menjadi bagian dari penguatan skuadron di Pemprov Jatim, andalah yang akan melanjutkan tugas besar pemprov Jatim dengan kekuatan tangan-tangan kreatif, produktif dan penuh inovasi sebagai ASN Jatim,” terangnya.
Khofifah mengatakan, tahapan penerimaan CPNS ini telah sesuai dengan aturan yang ditetapkan KemenPAN-RB. Di mana untuk seleksi CPNS Pemprov Jatim Tahun 2019, jumlah formasi yang dibutuhkan sejumlah 1.817 formasi. Sementara itu, Pemprov Jatim juga telah mengajukan formasi kebutuhan pegawai untuk penerimaan CPNS tahun 2021.
“Jadi formasi yang kami ajukan ini sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan kita untuk memaksimalkan pelayanan dan kinerja di seluruh OPD Pemprov. Untuk tahun depan berapa formasinya kita mengikuti pada proporsionalitas yang diputuskan oleh KemenPAN RB,” terangnya.
Dalam kesempatan ini, Khofifah juga memastikan protokol kesehatan diterapkan secara ketat. Hal ini dibuktikan dengan berbagai proses yang harus dilakukan oleh peserta sebelum mengikuti tes tersebut, seperti membawa surat keterangan bebas Covid-19 atau rapid test/swab test.
Kemudian saat di lokasi, baik peserta maupun panitia dilakukan pengecekan suhu tubuh, wajib memakai masker dan direkomendasikan memakai face shield, serta wajib cuci tangan pakai sabun, serta menjaga jarak saat antrean peserta maupun mengatur letak meja CAT, melakukan disinfeksi rutin di kursi, meja, komputer dan ruangan tes.
Sedangkan bagi peserta yang hasil rapidnya reaktif, disediakan bilik khusus dan terpisah dengan peserta lain. Sementara bagi yang positif covid-19 akan dilaksanakan dalam waktu yang berbeda. Jika tetap ingin mengikuti sesuai jadwal maka disiapkan ambulance, mereka dapat mengerjakan tes SKB di ambulance. (ST02)