Surabayatoday.id, Surabaya – Pembukaan resmi Hari Habitat Dunia (World Habitat Day) di Surabaya bakal digelar nanti malam. Namun Pemkot Surabaya sudah memberikan suguhan hiburan budaya kepada beberapa tamu yang sudah tiba di Kota Pahlawan.
Beberapa tamu itu Minggu (5/10) malam diajak ke gedung pertunjukkan Balai Budaya di kompleks Balai Pemuda. Mereka adalah Mr Armando Gonzalo Alvarez Reina, Duta Besar Meksiko untuk Indonesia dan Mr. Juan Camilo Valencia Gonzalez, Duta Besar Kolombia untuk Indonesia.
Di gedung kesenian ini, mereka disuguhi kesenian campursari. Awalnya, acara dibuka pukul 19.00 WIB dengan penampilan campursari berjudul Rek Ayo Rek. Setelah lagu itu berakhir dilanjutkan lagu keduanya berjudul Semanggi Suroboyo. Lagu-lagu berikutnya berjudul Don’t Wanna Talk karya Rod Stewart, Pamer Bojo, Tanjung Perak hingga lagu Spanyol yang dibawakan dengan gaya campursari.
Antuasias menggebu terlihat dari rona wajah para dubes itu. Saat acara berlangsung, momen itu diabadikan melalui ponselnya. Begitu tiap lagu selesai, mereka juga bertepuk tangan.
Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh pemenang Scroll of Honour Award dari Meksiko bernama Jose David Alvarez Maldonado. Menurut dia penampilan campursari sangat bagus. Ia juga mengatakan pertunjukan ini menjadi pengalaman yang menyenangkan. Apalagi ini merupakan pertunjukan yang disaksikannya kali pertama.
“Surabaya adalah kota yang sangat indah. Ini pertama kalinya saya datang ke sini. Terima kasih untuk penyambutan yang hangat,” kata Jose David Alvarez Maldonado.
Ia menjelaskan, meskipun ada beberapa lagu yang bahasanya tidak dimengerti namun kemeriahan para penari hingga pemusiknya dapat sudah dirasakan. Bahkan, dia menyebut suasana panggung terlihat begitu kompak hingga mampu menghasilkan sebuah pertunjukkan yang menyenangkan.
“Terima kasih saya boleh dibagi pertunjukkan ini. Sekali lagi, tarian dan nyanyian malam ini sangat indah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Antiek Sugiharti mengatakan, pertunjukkan malam ini tujuannya yakni memperkenalkan bahwa Kota Pahlawan memiliki seni budaya yang beragam dan harus dikenalkan.
“Banyak kesenian yang bisa kita tunjukkan kepada para tamu. Kemudian besok (nanti malam, red) ada welcome dinner. Di sana mereka kita suguhi atraksi seni budaya,” kata Antiek.
Antiek menambahkan, pemilihan campursari kali ini menjadi pertimbangan untuk ditampilkan lantaran kesenian ini dapat dinikmati, meskipun kadang syairnya belum bisa dipahami. Namun begitu, pertunjukkan musik dengan kombinasi tari-tarian dapat memunculkan daya tarik tersendiri. (ST01)