Surabayatoday.id, Surabaya – Para pensiunan pegawai bank dan korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bank mendeklarasikan diri mendukung pasangan calon Eri Cahyadi-Armuji. Mereka ingin paslon nomor urut 1 ini terpilih sebagai wali kota dan wakil wali kota Surabaya.
Deklarasi dukungan ini dilakukan di hutan alam nangrove di Wonorejo, Rungkut, Minggu (4/10). Acara tersebut dihadiri oleh Armuji.
Menurut Nurlalila, selaku koordinator relawan Eri-Armuju mengatakan pihaknya punya alasan mengapa deklarasi digelar di wilayah mangrive. Dikatakan, pihaknya ingin menunjukkan bahwa di wilayah mangrove, Wonorejo adalah wahana edukasi yang dibuat oleh Wali Kota Tri Rismaharini yang cukup asri.
“Tujuannya agar menunjukkan kepada masyarakat bahwa di Wonorejo ini ada hutan alam yang bagus, yang patut dikunjungi,” ujar Nurlalila.
Dikatakan, mangrove adalah bukti nyata kerja Wali Kota Tri Rismaharini yang menyiapkan lahan hijau di kawasan pinggir Kecamatan Rungkut sebagai wahana edukasi. “Dengan terpilihnya Pak Eri dan Pak Armuji, saya optimis wilayah mangrove akan lebih dikembangkan sebagai lokasi wisata jujugan warga Surabaya,” terangnya.
Sementara itu Armuji menyatakan banyak lokasi-lokasi bagus di pinggiran Surabaya khususnya Wonorejo. Ia mencontohkan wahana mangrove.
Ia pun menepis bahwa tidak selalu di lokasi Wonorejo dianggap jelek. “Ada yang bilang Kali Wonorejo itu bau. Namanya kali itu pasti bau. Kali Jagir, Kali Morokrembangan juga bau. Makanya, kita mengajak mereka para pensiunan dan korban PHK ini melihat langsung Wonorejo, khususnya lokasi nangrove yang asri. Ini bukti nyata kerja Bu Risma sebagai wahana edukasi bagi anak-anak kita, juga orang tuanya,” ujarnya.
Menyoal keberadaan kali yang baunya cukup mengganggu, politisi PDIP ini berkomitmen untuk menyulap tempat-tempat tersebut menjadi wahana wisata jujugan Surabaya di daerah pinggiran.
“Baunya itu bukan karena apa-apa, bau itu disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Ke depan, kita akan mengupayakan atau meminimalisir hal itu,” tambahnya.
Armuji menggagas kawasan seperti ini baik di mangrove atau wilayah lainnya bisa dijadikan tempat wisata. “Kalau menjadi tempat wisata, di sekitarnya lebih asri, bagus dan menjadi jujugan,” katanya kemudian. (ST01)