Surabayatoday.id, Surabaya – Kekosongan kepemimpinan di Kabupaten Sidoarjo berakhir. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melantik dr Hudiono yang saat ini menjabat sebagai Kepala Biro Kessos Setdaprov Jatim sebagai Penjabat (Pj) Bupati Sidoarjo.
Sebelumnya Khofifah telah menunjuk Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sidoarjo Achmad Zaini sebagai pelaksana harian (Plh) Bupati Sidoarjo. Achmad Zaini ditunjuk menggantikan Nur Ahmad Syaifuddin yang telah meninggal karena Covid-19, Sabtu (22/8) lalu.
Pelantikan Pj Bupati Sidoarjo berdasarkan surat keputusan No. 131.35-3067 Tahun 2020 tanggal 29 September 2020 tentang Pengangkatan Penjabat Bupati Sidoarjo Provinsi Jawa Timur di gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (1/10). Dalam arahannya, Khofifah minta kepada Pj bupati Sidoarjo segera berlari kencang terutama dalam melakukan finalisasi kaitannya dalam proses pembahasan PAPBD 2020 sekaligus RAPBD 2021.
“Saya minta kepada Pj Bupati Sidoarjo untuk segera berlari kencang untuk melakukan finalisasi dari seluruh proses pembahasan PAPBD dan RAPBD Tahun 2021,” ungkapnya.
Khofifah mengatakan koordinasi bersama Sekda Sidoarjo harus segera dimatangkan untuk bisa membahas seluruh proses pembangunan terutama pada PAPBD dan RAPBD lebih seksama.
Diterangkan, RAPBD ini harus berbasis RKPD yang telah disesuaikan.
“Maka hari ini, harus disegerakan mengingat seluruh proses membutuhkan waktu, telaah dan proses yang menghasilkan dampak berkelanjutan ke depan sehingga dapat dilaksanakan oleh Kepala Daerah terpilih pada Pemilukada tanggal 9 Desember 2020 mendatang,” ungkapnya.
Terkait pengendalian Covid-19 di Sidoarjo, Khofifah menyampaikan berrpesan agar terus meningkatkan pengendalian penyebaran melalui operasi yustisi yang ketat. Kesuksesan operasi yustisi ini bisa dilihat pada tanggal 14 – 28 September yang mendapatkan hasil yang cukup signifikan.
“Rantai covid-19 memang belum bisa kita hentikan. Yang harus kita lakukan adalah melandaikan. Untuk itu, kewaspadaan dengan mengajak masyarakat disiplin mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) yang ada harus tetap dilakukan,” jelasnya. (ST02)