Surabayatoday.id, Surabaya – Pemkot Surabaya terus mengambil langkah untuk mencegah penularan Covid-19 di kalangan lansia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, sejak 3-4 hari ini, jumlah kumulatif pasien confirm Covid-19, 30 persennya adalah lansia.
Pemkot pun bergerak dengan memberikan vitamin gratis melalui Puskesmas dan Posyandu Lansia. Selain itu juga memberikan pulse oximeter (alat pengukur kadar oksigen).
“Kami melalui Puskesmas dan saya masih mencoba mencari tahu dari mana mereka (lansia) tertular. Karena kalau dilihat dari usia segitu, mereka relatif kecil kalau pergi keluar rumah,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di rumah dinas, Senin (28/9).
Ia mengatakan pihaknya saat ini terus melakukan tracing terhadap tertularnya kalangan lansia ini. Namun begitu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini mengingatkan bahwa penularan bisa saja terjadi di lingkungan keluarga.
Makanya, ia berpesan agar warga dapat semaksimal mungkin menggunakan peralatan pribadi untuk diri sendiri. “Misalkan, piring itu kita gunakan satu, iya itu terus kita gunakan, kemudian sendok dan sebagainya. Kalau bisa ditangani sendiri,” tuturnya.
Tak hanya lansia, Risma menyebut berdasarkan data Dinkes, anak-anak muda yang terkena Covid-19 di Surabaya juga sekitar 30 persen. Karenanya, ia mengimbau masyarakat agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
“Kita harus disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk cara kita bersosialisasi, jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan itu harus kita patuhi bersama,” tegasnya.
Meski begitu, ia memastikan, bahwa Pemkot Surabaya melalui Puskesmas dan Posyandu Lansia memberikan vitamin secara gratis bagi mereka. Tujuannya agar imunitas tubuh lansia tetap terjaga. Selain itu pula pemberian pulse oximeter juga dilakukan.
“Karena itu pemkot melalui puskesmas menyiapkan vitamin yang bisa didapatkan dengan gratis untuk para lansia, di Puskesmas maupun melalui Posyandu-posyandu lansia,” katanya. (ST01)