Surabayatoday.id, Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali melakukan video conference dengan para kepala Sekolah Dasar (SD) negeri dan swasta di Surabaya. Dalam pertemuan daring tersebut, Risma bicara tentang rencana belajar tatap muka di sekolah.
Risma menyampaikan sebelum kebijakan sekolah tatat muka dilaksanakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya harus memastikan semua warga di sekolah itu benar-benar sehat. Ia tidak.menginginkan terjadi klaster covid-19 di lingkungan sekolah.
“Misalnya ada satu orang siswa positif, apa gurunya nanti tidak tertular?” ungkap Risma rumah dinas, Jalan Sedap Malam, Sabtu (26/9).
Karena itu, kini sedang direncanakan untuk melakukan tes swab. Tidak hanya kepada guru dan petugas di sekolah, tetapi juga kepada siswa.
“Jadi makanya sebelum belajar tatap muka dibuka murid juga harus kita test swab semua. Jadi nanti kalau selesai guru, akan kita tes swab muridnya,” terangnya.
Risma pun juga menyampaikan beberapa pesan kepada para kepala sekolah agar dapat diteruskan kepada masing-masing guru. Di antaranya agar para guru tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, terutama ketika berada di luar rumah.
“Saya mohon bantuan semuanya agar disampaikan ke para guru. Jadi jangan bergerombol, kita tidak tahu siapa yang sakit. Mungkin kita kuat tapi yang tertular belum tentu kuat,” kata Risma.
Bagi wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini, guru adalah sosok penting dalam membentuk karakter anak-anak Surabaya. Karenanya, ia tak ingin ada guru yang sampai sakit karena tertular Covid-19.
Dikatakan, cara satu-satunya terhindar dari virus tersebut adalah dengan disiplin memakai maker, jaga jarak dan rajin cuci tangan. “Jadi karena itu saya mohon tolong jaga jarak, gunakan masker dan rajin cuci tangan. Saya mohon dengan hormat Panjenengan (Anda) semuanya mengikuti apa yang saya sampaikan,” pesannya. (ST01)