SURABAYATODAY.ID, GRESIK – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak optimistis desa-desa di Kabupaten Gresik dapat menjadi tulang punggung (backbone) perekonomian kabupaten. Sebab desa di Kota Pudak tersebut memiliki banyak potensi, termasuk berdirinya desa-desa wisata.
Menurut Emil, perekonomian desa sangat vital untuk kemajuan provinsi maupun nasional. Sebab, desa merupakan elemen paling mikro yang jika baik eksekusinya, maka akan memberikan dampak luar biasa bagi level pusat.
“Saya yakin, dengan rencana, dan penanganan desa di Gresik dapat jadi backbone perekonomian kabupaten,” ujarnya.
Hal ini disampaikannya saat Emil mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI Abdul Halim Iskandar di Gresik. Mendes PDTT hadir dalam dialog terbatas dengan tema “Sinergi Industri dan Potensi Lokal Desa serta Peran Legislatif Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Gresik” di Balai Desa Wedani, Kecamatan Cerme, Sabtu (26/6).
Menurut Wagub Emil, Gresik memiliki peluang yang bagus di beberapa sektor. Seperti halnya potensi budidaya ikan bandeng dan kerajinan tenun. Termasuk adanya desa devisa di Desa Wedani yang dijadikan percontohan.
Nantinya, gagasan tersebut akan diakomodir Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sesuai dengan Undang Undang Cipta Kerja No. 11 Tahun 2020 serta Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2021 juga Peraturan Mendes PDTT Nomor 3 Tahun 2021 sebagai percepatan ekonomi daerah.
“Harus ada segmentasi khusus, dukungan, serta pengemasan yang tepat agar eksekusinya lancar. Insya Allah, Desa Wedani ini bisa menjadi desa percontohan bukan hanya di Gresik tapi juga nasional,” terangnya.
Selain itu, mantan Bupati Trenggalek tersebut juga menekankan pentingnya konektivitas antara desa yang satu dengan lainnya. Menurutnya, desa dengan basis pariwisata dapat bersinergi dengan desa produksi.
“Jadi, jangan dipaksakan semua desa menjadi desa wisata. Jika tidak punya potensi alam ataupun scenery yang dapat dijual, maka bisa beralih ke produksi barang dan pangan. Nanti bisa bekerjasama dengan desa wisata untuk marketing-nya,” terangnya. (ST02)





