• Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 7 Desember 2025
-18 °c
  • Login
Surabaya Today
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
Surabaya Today
No Result
View All Result
Home Daerah

Puti: Menjaga Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika Tidak Bisa Ditawar

by Redaksi
Minggu, 18 April 2021

SURABAYATODAY.ID, SIDOARJO – Puti Guntur Soekarno terus menunjukan kecintaan terhadap tanah air. Cucu proklamator Soekarno ini mengharapkan semua warga negara menjaga keberagaman dan Pancasila untuk menjadikan kehidupan menjadi lebih baik.

Bahkan Puti memiliki kutipan tentang keberagaman dan Pancasila ini. Menurutnya, hal itu sudah tidak bisa ditawar.

“Kalau soal nenjaga keberagaman, menjaga Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, itu sudah tidak bisa ditawar,” kata Puti di awal pernyataannya dalam diskusi virtual dengan PAC PDI Perjuangan Kecamatan Taman dan Pengurus Ranting PDI Perjuangan se-Kecamatan Taman, Sidoarjo.

Pembukaan yang dilontarkan Puti langsung menyita perhatian peserta. Hal ini terjadi lantaran adanya keberagaman yang mulai terkoyak dan upaya melemahkan Pancasila. Masyarakat juga tidak memahami Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika secara utuh.

BACA JUGA:  Pembangunan Saluran dan Rumah Pompa Ditarget Tuntas November 2025

“Kita harus memahami pilar adalah tiang utama dasar penopang. Di Indonesia ada empat pilar yang harus terus diperkenalkan kepada masyarakat, Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Puti.

Perempuan yang juga anggota DPR RI ini menuturkan, saat ini banyak tantangan yang dihadapi bangsa di era teknologi ini. Di antara tantangan itu adalah masih lemahnya penghayatan pengahayatan dan pengamalan agama, serta muncul pemahaman agama yang sempit dan keliru.

Selain itu, pengabaian tentang kepentingan daerah serta timbulnya fanatisme kedaerahan, serta kurang berkembangnya pemahaman dan penghargaan tehadap kebhinnekaan dan kemajemukan. Menurut Puti, hal ini menjadi salah satu faktor persoalan yang harus segera dicarikan solusinya.

BACA JUGA:  Pancasila Jadi Modal untuk Bangkit dari Keterpurukan Pandemi Covid-19

“Kurang keteladanan terhadap sikap dan prilaku sebagai pemimpin dan tokoh bangsa, dan tidak berjalannya penegakan hukum secara optimal juga menjadi masalah yang harus diselesaikan dengan cepat,” ujarnya.

Namun ia juga mengingatkan bahwa tantangan tidak hanya muncul dari internal, namun tantangan dunia luar. Hal ini terlihat dari pengaruh globalisasi yang semakin luas dan persaingan antar Bangsa yang semakin tajam, serta makin kuatnya intensitas intervensi kekuatan global dalam perumusan kebijakan nasional.

“Yang lebih parah ada upaya penghapusan sosialisasi pengenalan Pancasila terhadap generasi Bangsa,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Bojonegoro Makin Terang Benderang, Pemkab Pasang PJU di 2.195 Titik

Fakta ini terlihat dari ditemukannya pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila dicabut, badan pembina pelaksanaan pendidikan penghayatan dan pengamalan Pancasila dibubarkan, serta mata pelajaran pendidikan Pancasila tingkat dasar, menengah, dan pergurun tinggi dihapus.

“Regulasi disektor pendidikan masih belum mengakomudir sosialisasi Pancasila sebagai mata pelajaran wajib,” papar dia.

Bahkan saat ini, instansi yang menangani pendidikan juga belum secara penuh menjadikan Pancasila sebagai landasan karakter generasi penerus. “Materi Pancasila yang terintegrasi dalam pendidikan kewarganegaraan belum berlandaskan pada dokumen histori yuridis,” jelas Puti. (ST06)

Tags: Bhinneka Tunggal IkaPancasilaPuti Guntur Soekarno
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

Ketua Perpamsi Teddy Setiabudi

Teddy Setiabudi Pimpin Perpamsi 2025–2029, Tegaskan Penguatan Kolaborasi dan Mitigasi Krisis Air Nasional

Minggu, 7 Desember 2025
Penyerahan bantuan secara simbolis pada Sekretaris Daerah Provinsi Aceh M. Nasir di Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Provinsi Aceh. 

Pemprov Jatim Serahkan Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 3,895 Miliar untuk Korban Bencana Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025
Kegiatan Sabtu Berbagi oleh PAC PDIP Krembangan yang berlangsung di Jalan Lumba-Lumba, Surabaya.

PAC PDIP Krembangan Gelar “Sabtu Berbagi”, Wujudkan Gotong Royong untuk Warga

Sabtu, 6 Desember 2025

Empat Truk Logistik Bantuan dari Surabaya Kembali Diterbangkan ke Sumatra

Sabtu, 6 Desember 2025

Berita Terkini

Ketua Perpamsi Teddy Setiabudi

Teddy Setiabudi Pimpin Perpamsi 2025–2029, Tegaskan Penguatan Kolaborasi dan Mitigasi Krisis Air Nasional

Minggu, 7 Desember 2025
Penyerahan bantuan secara simbolis pada Sekretaris Daerah Provinsi Aceh M. Nasir di Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Provinsi Aceh. 

Pemprov Jatim Serahkan Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 3,895 Miliar untuk Korban Bencana Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025
Kegiatan Sabtu Berbagi oleh PAC PDIP Krembangan yang berlangsung di Jalan Lumba-Lumba, Surabaya.

PAC PDIP Krembangan Gelar “Sabtu Berbagi”, Wujudkan Gotong Royong untuk Warga

Sabtu, 6 Desember 2025

Empat Truk Logistik Bantuan dari Surabaya Kembali Diterbangkan ke Sumatra

Sabtu, 6 Desember 2025
Kesejahteraan Rakyat Kota Surabaya, Arief Boediarto, pada acara Madrasah Amil dan Nadzir di Ruang Majapahit, Kantor Bappendalitbang,.

Wujudkan Kota Pahlawan sebagai Kota Wakaf, Pemkot Surabaya Gelar Madrasah Amil dan Nadzir

Sabtu, 6 Desember 2025
Surabaya Today

© 2019 Surabaya Today

Navigate Site

  • Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks

© 2019 Surabaya Today

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In