Surabayatoday.id, Surabaya – Vaksinasi Covid-19 di Kota Surabaya akhirnya dimulai, Jumat (15/1). Ini ditandai dengan penyuntikan perdana vaksin Covid-19 kepada Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana dan disusul oleh jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya.
Total ada 16 orang yang disuntik vaksin Sinovac ini. Selain Whisnu Sakti Buana, mereka adalah istri Plt wali kota Surabaya Dini Syafariah Endah, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, Kapolrestabes Surabaya, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Danrem 084/Bhaskara Jaya, Kajari Tanjung Perak, Kajari Surabaya, dan Ketua Pengadilan Negeri Surabaya.
Kemudian, Ketua IDI Surabaya, Kepala Kemenag Kota Surabaya, Kepala Bidang Keperawatan RSUd dr Soewandhie, Tim Penggerak PKK Tegalsari, Kepala Cabang Surabaya BPJS Kesehatan, Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Surabaya, dan Ketua PPNI Surabaya.
Proses vaksinasi itu harus melewati beberapa tahap. Tahap pertama atau di meja 1 proses registrasi, tahap kedua atau meja 2 proses skrining kesehatan, kemudian tahap ketiga atau meja 3 untuk vaksinasi, khusus pria disuntik vaksin di panggung dan khusus perempuan disediakan tenda khusus yang tertutup.
Lalu tahapan keempat atau meja 4 proses pencatatan dan diberikan kartu vaksinasi Covid-19, serta dilanjutkan dengan proses pemantauan.
Seusai disuntik vaksin, Whisnu Sakti Buana mengaku bersyukur karena vaksinasi Covid-19 yang pertama kali di Surabaya ini berjalan lancar. Ia memastikan semua jajaran Forpimda dan tokoh masyarakat yang sudah didaftarkan hari ini, semuanya divaksin, dan berjalan dengan baik dan lancar.
“Bahkan, hasil observasi dalam 30 menit setelah divaksin juga aman. Makanya kita sampaikan kepada warga Kota Surabaya bahwa vaksin ini aman dan halal,” ungkapnya.
Ia juga meminta masyarakat tidak khawatir. “Tidak perlu khawatir dan takut apabila dapat bagian vaksin. Ini adalah upaya dan semangat kita bersama untuk terus memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” tambahnya.
Whisnu mengaku tidak sakit saat disuntik vaksin, apalagi jarumnya kecil, sehingga tidak ada masalah yang berarti baginya. Meskipun sudah divaksin, ia memastikan dirinya akan terus menerapkan 3 M, yaitu menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, dan memakai masker.
Ia juga meminta warga untuk terus disiplin menerapkan 3M meskipun sudah divaksin. “Jadi, itu harus terus didengungkan supaya kita bisa mengendalikan dan menuntaskan Covid-19 di Surabaya,” ujarnya.
Selanjutnya ia memastikan setelah vaksinasi pertama dilakukan di Balai Kota Surabaya, kemudian sasaran selanjutnya adalah nakes serta tenaga penunjang non nakes yang bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes). “Nanti baru tanggal 16 – 17 Januari 2021, baru kita arahkan. Memang dari pusat diarahkan pada gelombang pertama ada tokoh-tokoh yang divaksin lebih dulu,” tuturnya. (ST01)





