SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Jelang Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro ke-347, dilakukan ziarah ke makam para leluhur. Ziarah dilaksanakan Forkopimda dan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dipimpin Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto, Jumat (18/10).
Ada beberapa Lokasi yang didatangi. Pertama, makam Pangeran Raden Aryo Dalem di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Bojonegoro. Di makam Buyut Dalem (demikian masyarakat menyebut) Pj Bupati Adriyanto dan rombongan dan sejumlah tokoh melakukan tahlil, doa bersama dan tabur bunga.
Pj Adriyanto juga berkesempatan memberikan sejumlah bingkisan kepada juru kunci makam. “Semoga di Hari Jadi Bojonegoro ke-347 ini, masyarakatnya semakin makmur dan sejahtera,” ungkapnya.
Dari makam Pangeran Raden Aryo Dalem ini, ziarah dilanjutkan ke area pesarean Kanjeng Soemantri di Kelurahan Mojo Kampung. Kanjeng Soemantri atau Raden Adipati Aryo Koesoemo Adinegoro merupakan Bupati Bojonegoro ke-21 (1916-1936).
Dari Lokasi ini, ziarah berlanjut ke pesarean Adipati Aryo Matahund di Desa Ngraseh, Kecamatan Dander. Adipati Aryo Matahun adalah Pangeran Sasongko atau Raden Songko keturunan dari Raden Wijaya era kekuasaan Kerajaan Majapahit dari Raden Patah Demak.
Terakhir, ziarah dilaksanakan di pesarean Raden Adipati Djojonegoro yang berada di area pematang sawah Desa Mojoranu. Adipati Djojonegoro menjabat bupati Bojonegoro pada tahun 1837-1844, dan wafat pada tanggal 13 Juli 1852.
“Tradisi napak tilas ke makam leluhur pendahulu Bojonegoro menjadi hal yang patut diteladani sebagai bentuk penghormatan yang tak ternilai,” terang Pj Bupati Adriyanto.
Untuk diketahui, Kabupaten Bojonegoro saat ini tak lepas dari sebuah sejarah perjuangan panjang. Pada tanggal 20 Oktober 1677, status Jipang yang sebelumnya adalah kadipaten diubah menjadi kabupaten dengan Wedana Bupati Mancanegara Wetan, Mas Tumapel yang juga merangkap sebagai Bupati pertama. (ST10)





