SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Bojonegoro bekerjasama dengan TP PKK Kabupaten Bojonegoro mengadakan lomba Cipta Menu Tahun 2024. Bertemakan “Sehat dan Bahagia dengan Pangan Lokal” kegiatan ini berlangsung di Pendopo Malowopati, Senin (20/5).
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinperta Moch Rudianto menyampaikan bahwa saat ini capaian Pola Pangan Harapan (PPH) konsumsi di Bojonegoro 85,9 persen. Konsumsi masih didominasi beras, sedangkan konsumsi sayur dan buah masih kurang.
Tahun 2024 ini konsumsi beras 86 kg per kapita per tahun naik menjadi 90 kg per kapita per tahun menjadi salah satu dasar kegiatan ini perlu dilaksanakan. “Beberapa tujuan lomba ini di antaranya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan yang Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) untuk peningkatan kualitas hidup,” ungkapnya.
“Selain itu untuk mendorong dan meningkatkan kreativitas masyarakat utamanya ibu-ibu dalam memilih, menentukan, menyusun menu B2SA berbasis sumber daya lokal, karena ibu adalah pilar di keluarga dalam menyajikan pangan di rumah tangga,” tambahnya.
Lomba Cipta Menu B2SA sudah rutin dilakukan setiap tahunnya, dengan peserta Tim Penggerak PKK dari 28 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.
Sementara itu, Pj Ketua TP PKK Kabupaten Bojonegoro Dian Adiyanti Adriyanto menyampaikan untuk menjadi sehat, aktif dan produktif diperlukan asupan gizi yang beragam seimbang dan aman. Sedangkan untuk mengimplementasikan program B2SA tersebut, adalah mendorong ibu-ibu semakin keatif menyajikan hidangan di meja makan untuk anggota keluarga.
“Dengan memanfatkan pangan lokal yang ada di rumah tangga, syukur lagi bisa dihasilkan dari pekarangan sendiri,” ujarnya.
Ia berharap lomba Cipta Menu B2SA dapat terus berlangsung setiap tahun. Dengan lomba ini akan menciptakan kreasi-kreasi makanan yang lebih menarik, bernutrisi, bergizi untuk dikonsumsi, agar masyarakat Bojonegoro lebih produktif sehingga kesejahteraannya meningkat.
“Dan ke depan kegiatan hari ini bisa bermanfaat untuk ibu-ibu dan TP PKK serta kadernya bisa menjadi role model tidak hanya untuk keluarga tetapi juga untuk masyarakat di lingkungannya,” tambahnya. (ST10)





