Surabayatoday.id, Surabaya – Memasuki musim hujan, debit air di Kali Lamong yang berada di Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Pakal Surabaya diprediksi meningkat. Karena itu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meninjau langsung di lapangan untuk memastikan kondisi tanggul mampu menahan aliran air anak sungai Bengawan Solo tersebut.
“Alhamdulillah tadi saya meninjau ke sana ketinggian air Kali Lamong itu 2,25 meter, dulu pernah 3 meter. Sekitar bulan November kemarin, tanggul kita sudah penuh menutup sepanjang Kali Lamong yang melintasi wilayah kita (Surabaya). Kurang lebih panjangnya 14 kilometer,” kata Risma, Senin (14/12).
Menurut dia, karena endapan lumpur di sungai Bengawan Solo tinggi, maka ketika terjadi hujan deras, aliran air meluap dan turun ke anak sungai. Salah satunya ialah turun atau mengalir ke Kali Lamong yang melintasi Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik dan bermuara di Surabaya.
“Nah yang kita lakukan kita kan ada sungai yang menuju Kali Lamong, itu tadi ketinggiannya (kenaikannya) mungkin hanya sekitar 20 – 40 centimeter yang ada di dalam tanggul kita, itu kemudian (airnya) kita pompa,” katanya.
Hal ini dilakukan untuk mencegah banjir ketika debit air tinggi. Karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga membangun tanggul secara konvensional di sepanjang Kali Lamong yang melintasi wilayah Surabaya.


Selain membangun tanggul secara konvensional, Pemkot Surabaya juga bakal dibantu betonisasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Nantinya, Kementerian PUPR akan membangun dinding beton untuk menguatkan tanggul konvensional yang telah dibuat pemkot.
“Nanti dinding betonnya itu ada di dalam atau di luar tanggul kita. Tapi bahwa kita sudah buat tanggul, karena kalau tidak, kita sudah kebanjiran. Jadi kita kerjakan dulu, memang bukan dari dinding beton, tapi dari tanah,” jelasnya.
Pihaknya memastikan, bahwa ketersediaan lahan untuk pembangunan betonisasi tanggul Kali Lamong itu telah siap. Sehingga Kementerian PUPR bisa langsung mengerjakan ketika tahapan lelang itu rampung.
“Kita sudah siap, ketersediaan lahan sudah 100 persen punya kita sendiri. Kita juga sudah koordinasi intens dengan mereka,” pungkas dia. (ST01)





