SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Tim UNICEF mengunjungi area Alun-alun Surabaya, yang merupakan salah satu ruang publik ramah anak. Selain itu juga dilakukan dialog interaktif.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya, Ida Widayati menyampaikan bahwa pertemuan ini bukan hanya dialog biasa. Sebaliknya, ini adalah simbol komitmen bersama antara Pemkot Surabaya, UNICEF, dan berbagai pihak terkait untuk memperkuat sistem perlindungan anak.
“Anak-anak adalah generasi berikutnya. Karena itu, ini adalah kewajiban kolektif kita untuk melindungi mereka dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi,” kata Ida.
Ia juga memastikan bahwa pemkot berkomitmen penuh untuk menjadikan Surabaya Kota Layak Anak. Berbagai upaya pun telah dilakukan, termasuk di antaranya mendirikan Rumah Anak Prestasi (RAP), PRISMA, PISA hingga ruang podcast untuk Forum Anak Surabaya.
“Alhamdulillah, upaya ini telah menghasilkan hasil positif. Kota Surabaya telah diberikan sebagai kota ramah anak (KLA) di tingkat primer oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Namun, kami mengakui bahwa ada banyak hal yang harus dilakukan untuk menciptakan kota yang ramah anak-anak di Surabaya,” katanya.
Karena itu, pihaknya terus berusaha untuk meningkatkan kualitas perlindungan anak di Kota Surabaya, salah satunya adalah melalui dialog tersebut. Lebih dari itu, dialog ini juga diharapkan bisa berfungsi sebagai forum untuk membagikan dan membahas berbagai hal yang terkait dengan perlindungan anak, antara pemerintah kota, UNICEF, dan Forum Anak Surabaya.
“Melalui dialog ini kami juga bertujuan untuk menghasilkan solusi dan rekomendasi yang kuat dalam meningkatkan kualitas perlindungan anak di Surabaya,” pungkas dia. (ST01)





