SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak ratusan warga Surabaya untuk mendapatkan penghasilan tambahan melalui program Padat Karya binaan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Hal itu disampaikan Wali Kota Eri Cahyadi dalam kegiatan Pengarahan Terkait Program Padat Karya bagi orang tua siswa MA/SMA/SMK di Graha YKP Surabaya, Selasa (13/6). Ini merupakan salah satu strategi dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di Kota Pahlawan.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi mengundang para orang tua dari siswa yang telah mendapat bantuan tebus ijazah dan bayar tunggakan biaya sekolah oleh Pemkot Surabaya bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Surabaya, pada Senin (5/6) lalu.
“Kemarin beasiswa yang tidak mampu, ada dari keluarga miskin dan pra miskin. Jadi hari ini orang tuanya saya undang semuanya untuk saya pastikan mendapatkan penghasilan yang lebih dari Rp 3 juta,” tegas Eri Cahyadi.
Ia mengaku, ratusan orang tua penerima bantuan tebus ijazah dan bayar tunggakan biaya sekolah itu hadir menerima ajakannya untuk menambah penghasilan lewat program Padat Karya. Karenanya, ia ingin memastikan bahwa para orang tua tersebut telah melakukan pendaftaran agar dapat segera bergerak melalui program Padat Karya.
“Maka saya tadi mengumpulkan di sini, saya memastikan mereka mendaftar. Serta camat dan lurah melakukan pendataan,” ungkapnya.
Eri menerangkan bahwa warga bisa memilih berbagai sektor pekerjaan yang tersedia dalam program Padat Karya berbentuk Café, Sentra Menjahit, Laundry, Cuci Kendaraan, Perbaikan Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni), Budi Daya Pertanian dan Peternakan, Rumah Maggot hingga Pembuatan Paving. Harapannya produk dari program Padat Karya dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh pemkot untuk tujuan pembangunan Kota Surabaya.
“Ada banyak jenis stand dari Padat Karya di sini, warga bisa memilih. Nanti, akhir bulan depan, saya undang kembali beliau-beliau semua untuk melihat sudah mendapat angka di atas Rp 3 juta,” terangnya.
Meski demikian, ia menjelaskan bahwa program Padat Karya merupakan salah satu upaya Pemkot Surabaya untuk mengentaskan kemiskinan dengan menambah pendapatan keluarga setiap bulan. Artinya, jika sang suami telah bekerja, maka sang istri bisa mencari tambahan pendapatan dengan mengikuti program Padat Karya.
“Ayah sudah bekerja, apakah ibunya bekerja atau tidak? Ternyata ibunya bisa menjahit bagian kancing, langsung bekerja menjahit kancing dan bisa dikerjakan di rumah. Nanti suaminya bisa membantu mengambil dan mengantar orderannya,” jelasnya. (ST01)






