• Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 7 Desember 2025
-18 °c
  • Login
Surabaya Today
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
Surabaya Today
No Result
View All Result
Home Daerah

Survei Manulife: Perencanaan Masa Pensiun Itu Penting, tapi Hampir Separo Belum Memilikinya

by Redaksi
Selasa, 18 April 2023
Manulife berkomitmen membantu keluarga Indonesia menyiapkan masa depan dengan memperkecil gap dana pensiun dan proteksi.

Manulife berkomitmen membantu keluarga Indonesia menyiapkan masa depan dengan memperkecil gap dana pensiun dan proteksi.

SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Bagi sebagian besar responden Indonesia, perencanaan masa pensiun itu penting. Bahkan telah menjadi prioritas tujuan finansial agar mereka terlindung dari ketidakpastian di masa depan.

Namun, hanya separo responden yang memiliki rencana pensiun. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara optimisme mengenai kemapanan finansial dibandingkan dengan kebutuhan nyata untuk memiliki perencanaan finansial yang matang sejak dini.

Hal tersebut terungkap dalam survei terbaru Manulife. Dalam pembahasan mengenai Indonesia dari hasil Manulife Asia Care Survey 2023, 82 persen responden Indonesia menilai perencanaan masa pensiun sebagai langkah bijaksana. Namun, hanya 54 persen responden yang memiliki perencanaan ini, sementara lebih dari tiga perempat responden masih mengandalkan simpanan dana tunai. Bahkan, hampir separo mengandalkan warisan dan skema jaminan pensiun pemerintah.

Rata-rata responden Indonesia memperkirakan akan memasuki masa pensiun pada usia 58 tahun dan mulai mengalami gangguan kesehatan pada usia 63. Dengan kata lain, responden memperkirakan kesehatan yang prima hanya akan bertahan selama lima tahun pertama setelah pensiun.

Namun, hampir tiga perempat responden atau 74 persen memperkirakan akan dapat mencapai target nilai simpanan pensiunnya dalam waktu sepuluh tahun. Terkait kondisi keuangan saat ini, 79 persen responden Indonesia juga bersikap lebih positif, dengan 80 persen responden memperkirakan peningkatan kondisi keuangan dalam 12 bulan ke depan.

Pandangan ini diperkuat oleh 63 persen responden yang memperkirakan pendapatannya akan meningkat tahun ini. Dalam perkiraan responden, kenaikan dapat mencapai rata-rata 30 perseb. Hal ini menyumbang keyakinan 88 persen responden terhadap kemampuannya dalam mewujudkan tujuan keuangan.

BACA JUGA:  Elektabilitas Miliki Momentum untuk Menangkan Pilwali

Namun demikian, bahwa responden Indonesia memiliki minat terendah untuk memiliki dana guna membiayai kebutuhan kesehatan di masa depan dibandingkan semua negara lain di dalam survei. Dana pensiun (54 persen) dan dana darurat (49 persen) merupakan dua prioritas tujuan finansial, sejalan dengan negara-negara lain, namun dana kesehatan hanya dinyatakan 2 oleh 19 persen responden, atau yang terendah di kawasan. Menyiapkan dana pendidikan (40 persen) menempati urutan prioritas yang jauh lebih tinggi, begitu pula dengan membeli rumah (25 persen).

“Keyakinan masyarakat Indonesia tentang kemampuannya mewujudkan tujuan finansial adalah hal yang positif, tetapi perlu didukung dengan perencanaan pensiun yang tepat,” ujar Ryan Charland, Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia.

Diungkapkan, prioritas terhadap dana pendidikan dan rumah, jika tidak diimbangi dengan perhatian yang sama terhadap biaya kesehatan, sementara memenuhi tujuan keuangan jangka pendek, akan dapat dapat menimbulkan masalah di masa depan. “Karena itu, Manulife berkomitmen membantu seluruh keluarga Indonesia menyiapkan masa depan mereka dengan memperkecil gap dana pensiun dan proteksi melalui solusi yang kami miliki,” ujarnya.

Inflasi mengancam terwujudnya dana pensiun

Ia menjabarkan dalam target finansial individu, hampir dua pertiga responden atau 62 persen memandang inflasi sebagai ancaman terbesar, diikuti dengan perlambatan perekonomian yang disebutkan 59 persen responden. Namun, sejalan dengan keyakinan responden akan pertumbuhan pendapatan tahun ini, hanya sepertiga atau 33 persen responden Indonesia yang memperkirakan penurunan pendapatan atau kehilangan pekerjaan sebagai penghambat terwujudnya target finansial.

BACA JUGA:  Machfud-Mujiaman Menang Popularitas, Eri-Armuji Unggul di Elektabilitas

Sementara itu, penurunan kondisi kesehatan dipandang sebagai hambatan tertinggi ketiga terhadap pencapaian target finansial (35 persen), tetapi hanya sepertiga responden atau 34 persen yang menyatakan kekhawatiran tentang kenaikan biaya kesehatan, angka yang terendah di kawasan.

Untuk mewujudkan target finansialnya, 78 persen responden Indonesia menyebutkan dana tunai dan simpanan bank sebagai instrumen keuangan utama, 45 persen menyebutkan warisan keluarga, dan 42 persen menyebutkan skema jaminan pensiun pemerintah.

“Masyarakat Indonesia perlu meminimalkan risiko yang mereka hadapi akibat inflasi dengan memilih instrumen investasi yang tepat dan melindungi diri dengan asuransi,” kata Ryan.

“Dana tunai masih sangat diandalkan, namun hal ini membuat masyarakat berisiko terdampak inflasi yang dapat mengurangi nilai uang yang mereka miliki,” tambah dia.

Survei menunjukkan, hampir tiga perempat responden atau 72 persenmemiliki asuransi, instrumen yang amat penting bagi perencanaan pensiun yang efektif. Produk yang paling populer adalah asuransi rawat jalan (37 persen), jiwa (26 persen), dan kecelakaan (23 persen).

Sementara itu, 84 persen responden menyatakan berniat membeli produk asuransi dalam 12 bulan ke depan, meningkat dari 76 persen pada hasil survei sebelumnya tahun lalu. Produk yang paling diminati adalah asuransi rawat inap (27 persen) dan rawat jalan (31 persen).

BACA JUGA:  Manulife Indonesia dan Bank DBS Indonesia Keluarkan Produk MiTRUST untuk Masa Depan

Kekhawatiran utama terkait kesehatan di samping perencanaan finansial, responden Indonesia menyadari pentingnya kesehatan untuk masa pensiun yang berkualitas. Mereka pun secara aktif berupaya memperbaiki kesehatan dan kesejahteraannya, terutama dengan lebih banyak berolahraga (67 persen), mengatur pola makan (65 persen), lebih ketat memantau kesehatan (50 persen), dan menambah frekuensi pemeriksaan kesehatan (49 persen).

Sedangkan dalam hal risiko finansial akibat gangguan kesehatan akan terasa dalam bentuk biaya pengobatan. Hampir separo responden atau 44 persen menyebutkan biaya inilah yang paling dicemaskan terkait pengelolaan kesehatan.

Ada pula kekhawatiran lain, seperti kehilangan pendapatan atau pekerjaan karena sakit (34 persen) dan ketidakpastian terkait pihak yang merawat mereka jika terjadi sakit keras (17 persen). “Merupakan hal yang baik bahwa Masyarakat Indonesia menyadari pentingnya asuransi dan nilai yang didapatkan dari perlindungan asuransi tersebut. Dalam hal biaya, biaya premi asuransi jauh lebih rendah dibandingkan biaya, misalnya, pengobatan penyakit kritis,” kata Ryan.

“Mereka yang belum mengetahui produk asuransi yang paling sesuai dengan kebutuhannya dapat menghubungi penasihat keuangan profesional Manulife, sehingga dapat memberikan penjelasan tentang berbagai produk dan manfaat yang tersedia,” lanjutnya. (ST04)

Tags: Manulife IndonesiaMasa PensiunSurvei
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

Ketua Perpamsi Teddy Setiabudi

Teddy Setiabudi Pimpin Perpamsi 2025–2029, Tegaskan Penguatan Kolaborasi dan Mitigasi Krisis Air Nasional

Minggu, 7 Desember 2025
Penyerahan bantuan secara simbolis pada Sekretaris Daerah Provinsi Aceh M. Nasir di Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Provinsi Aceh. 

Pemprov Jatim Serahkan Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 3,895 Miliar untuk Korban Bencana Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025
Kegiatan Sabtu Berbagi oleh PAC PDIP Krembangan yang berlangsung di Jalan Lumba-Lumba, Surabaya.

PAC PDIP Krembangan Gelar “Sabtu Berbagi”, Wujudkan Gotong Royong untuk Warga

Sabtu, 6 Desember 2025

Empat Truk Logistik Bantuan dari Surabaya Kembali Diterbangkan ke Sumatra

Sabtu, 6 Desember 2025

Berita Terkini

Ketua Perpamsi Teddy Setiabudi

Teddy Setiabudi Pimpin Perpamsi 2025–2029, Tegaskan Penguatan Kolaborasi dan Mitigasi Krisis Air Nasional

Minggu, 7 Desember 2025
Penyerahan bantuan secara simbolis pada Sekretaris Daerah Provinsi Aceh M. Nasir di Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Provinsi Aceh. 

Pemprov Jatim Serahkan Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 3,895 Miliar untuk Korban Bencana Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025
Kegiatan Sabtu Berbagi oleh PAC PDIP Krembangan yang berlangsung di Jalan Lumba-Lumba, Surabaya.

PAC PDIP Krembangan Gelar “Sabtu Berbagi”, Wujudkan Gotong Royong untuk Warga

Sabtu, 6 Desember 2025

Empat Truk Logistik Bantuan dari Surabaya Kembali Diterbangkan ke Sumatra

Sabtu, 6 Desember 2025
Kesejahteraan Rakyat Kota Surabaya, Arief Boediarto, pada acara Madrasah Amil dan Nadzir di Ruang Majapahit, Kantor Bappendalitbang,.

Wujudkan Kota Pahlawan sebagai Kota Wakaf, Pemkot Surabaya Gelar Madrasah Amil dan Nadzir

Sabtu, 6 Desember 2025
Surabaya Today

© 2019 Surabaya Today

Navigate Site

  • Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks

© 2019 Surabaya Today

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In