SURABAYATODAY.ID, JAKARTA – Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Pertemuan dilaksanakan kediaman Prabowo di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (5/4).
Pada pertemuan itu, Prabowo mengatakan jika Perindo tertarik bergabung ke dalam koalisi, maka dirinya akan meyakinkan mitra koalisi yang lain. “Kami terbuka untuk Perindo, jika mau dukung atau mau bergabung dalam koalisi yang besar, maka kami akan yakinkan dan bicarakan dengan rekan-rekan koalisi kami yang sudah di dalam,” katanya.
Apa kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani tentang pertemuan itu? Menurutnya, dengan terbentuknya koalisi besar, sejumlah pihak menganggap koalisi tersebut akan mengalami kesulitan dalam menentukan Capres dan Cawapresnya. Ia menepis anggapan tersebut.
“Saya kira tidak akan alot pembahasannya. Sebab semua partai memiliki pandangan yang sama,” kata Ahmad Muzani.
“Negara ini negara yang besar, ada 270 juta rakyat yang harus diurus, ada banyak problem dan tantangan kebangsaan yang harus diselesaikan bersama,” lanjut dia.
Saat disinggung soal PKB yang tampaknya belum mau menerima koalisi besar, Muzani menegaskan bahwa PKB juga memiliki pemikiran yang sama. “Saya kira PKB juga memiliki pemikiran yang sama,” ujarnya.
“Bahwa yang terpenting adalah bagaimana menyelesaikan seluruh problem dan tantangan kebangsaan. Selain itu pemilu juga harus berjalan dengan baik dan lancar. Karena semakin besar koalisinya, maka rakyat akan semakin mudah menitipkan masa depan bangsa ini,” tegasnya.
Diketahui sebelumnya terjadi pertemuan antara Presiden Jokowi dan sejumlah pimpinan partai dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terdiri dari Gerindra dan PKB, serta Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN dan PPP. Jokowi berpandangan bersatunya kedua koalisi tersebut sangat cocok dan tepat.
“Cocok! Saya hanya bilang cocok, tapi kembali lagi ke kebijakan ketua umum partai masing-masing,” kata Presiden Jokowi di DPP PAN, Minggu (2/4) lalu. (ST01)





