SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Cahyadi menggelar pertemuan dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surabaya, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Surabaya, beserta Lembaga Amil Zakat (Laz) se-Surabaya, Selasa (4/4). Pertemuan itu membahasa pelaksanaan penyaluran zakat pemberdayaan melalui modal usaha.
Penyelenggaraan Zakat dan Wakaf Kemenag Surabaya, Mohammad Yahya menyampaikan terdapat 45 Laz yang diundang oleh Pemkot Surabaya dalam pembahasan pelaksanaan zakat melalui modal usaha.
“Kemenag sangat mendukung Pemkot Surabaya. Sebab, tupoksi kami juga berupaya menjadikan orang yang awalnya menerima zakat tapi kemudian bisa menjadi orang yang memberikan zakat,” kata Yahya.
Ia menilai bahwa program pengentasan kemiskinan yang dipaparkan Wali Kota Eri bisa menyasar warga miskin yang membutuhkan. “Program ini sejalan dengan program pemkot dalam mengentaskan kemiskinan karena Pak Wali punya data se-Surabaya. Jadi nanti jelas sasarannya mana yang digarap, biar tidak satu NIK menerima beberapa zakat. Mudah-mudahan niat baik ini bisa terlaksana dengan baik,” pungkasnya.
Di sisi lain, Wali Kota Eri menegaskan, apabila hendak menggelar kegiatan santunan anak yatim piatu pada Bulan Suci Ramadan, ia tak ingin ada oknum yang memanfaatkan momentum untuk menyuruh anak yatim piatu menarik proposal bantuan.
“Jangan anak yatim ini dijadikan untuk menarik proposal,” tegasnya.
“Kalau ternyata ada santunan anak yatim silahkan, serta jangan mengadakan santunan anak yatim tetapi proposal diberikan ke kemenag, pemkot atau Laz, padahal kita sebagai orang yang memiliki kelebihan, maka berikanlah. Sebab, harta kita adalah sebagian milik anak yatim dan kaum duafa,” tambahnya. (ST01)





