SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur menekan Angka Kematian Ibu (AKI) membuahkan hasil. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Timur, Jumlah Kematian Ibu di Jawa Timur pada tahun 2022 sebanyak 499 kasus. Angka ini jauh lebih rendah dibanding tahun 2021 sebesar 1.279 kasus.
“Alhamdulillah jumlah kematian ibu tahun 2022 mengalami penurunan signifikan yaitu turun sebanyak 780 kasus. Pada tahun 2021, perbandingan kasus AKI sebesar 234,7 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan tahun 2022 perbandingan AKI menjadi 93 per 100.000 kelahiran hidup,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Senin (6/3).
Atas keberhasilan tersebut, Khofifah mengapresiasi kerja keras dari semua pihak terkait. Mulai dari jajaran tim kesehatan pemerintah provinsi maupun Kabupaten/Kota, tenaga kesehatan dan bidan, para relawan penyuluhan, hingga masyarakat yang saat ini mulai memiliki awareness terhadap keselamatan ibu hamil.
Dengan jumlah kematian ibu sebanyak 499 kasus di tahun 2022 ini, maka Pemprov Jatim berhasil mencatatkan jumlah kematian ibu terendah sepanjang 7 tahun terakhir. Di tahun 2016 jumlah kematian ibu di Jatim mencapai angka 534 kasus. Tahun 2017 turun menjadi 529 kasus.
Kemudian di tahun 2018 kembali turun menjadi 522 kasus. Begitu pula di tahun 2019 berhasil turun menjadi 520 kasus. Sedangkan di tahun 2020, jumlah kematian ibu tercatat sebanyak 565 kasus. Dan di tahun 2021 lalu sebanyak 1.279 kasus. Dimana, jumlah kematian Ibu tahun 2020 dan 2021 banyak disebabkan Covid-19.
“Dengan semakin baiknya penanganan Pandemi Covid-19, angka kematian ibu yang sempat meningkat akibat pandemi di tahun 2021 kini berhasil turun drastis. Bahkan angka ini lebih rendah dibanding sebelum pandemi,” ujar Khofifah.
Selain AKI, Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Timur juga berhasil turun. Jumlah kematian bayi tahun 2022 mengalami penurunan sebanyak 182 kasus dibandingkan dengan tahun 2021. Dari 3.354 kasus turun menjadi 3.172 kasus.
Namun meski berhasil mencapai penurunan angka kematian ibu secara drastis, Khofifah mengajak para pihak terkait untuk semakin erat membangun sinergitas. Sehingga Angka Kematian Ibu dan Bayi di Jawa Timur bisa semakin ditekan. (ST02)





