SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Kongres XV dan Seminar Ilmiah Nasional Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) digelar Vasa Hotel, Surabaya, Selasa (1/11). Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando menyampaikan bahwa perpustakaan ke depan harus melakukan transformasi digital.
Salah satunya, bagaimana ekonomi mikro bisa di edukasi dengan mengantarkan kepada pasar internasional melalui online atau bahkan startup. “Para pelaku usaha mikro bisa dimungkinan untuk membuka usaha dengan buku-buku ilmu terapan,” ujarnya
Selain itu, dirinya berharap perpustakaan kedepan juga harus menjadi konten kreator (influencer). Bahkan di akhir tahun ini, dirinya menargetkan lahirnya 3 juta konten kreator dari para pustakawan se-Indonesia.
Dirinya kemudian memaparkan bahwa kongres ini sengaja digelar di Jawa Timur untuk bisa menjadi panutan yang bisa ditiru dengan deretan prestasi dibingan perpustakaan dan kearsipan.
“Kami memilih Jawa Timur pertama karena memang komitmennya Ibu Gubernur terhadap perpustakaan luar biasa,” ujar dia.
“Maka teman-teman dari daerah datang di sini bukan hanya menghadiri kongres dan seminar ilmiah, tapi mereka akan lanjutkan dengan studi tiru pada beberapa keberhasilan di Jawa Timur untuk pengembangan perpustakaan,” tandasnya. (ST02)





