SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jatim Khofifah Indar parawansa memaparkan, usai pandemi Covid-19, saat ini seluruh negara menghadapi ancaman baru. Yakni ancaman krisis pangan, krisis energi serta krisis keuangan, bahkan berpotensi terjadinya resesi dunia, baik akibat Perang Rusia – Ukraina, climate change (perubahan iklim) yang membutuhkan transformasi besar dalam bidang energi yang terbarukan (renewable energy).
Untuk menghadapinya Jawa Timur sebagai bagian dari Bangsa Indonesia, perlu melakukan perubahan cara pandang, perubahan cara kerja, perubahan sikap, perubahan mentat dan perubahan aksi! Perubahan itu adalah sebuah zeitgeist (semangat zaman), dan perubahan itu harus berjejak pada transformasi karakter bangsa yang didalamnya mengandung dimensi-dimensi karakter inisiatif, kolaborasi dan inovasi.
“Indonesia punya banyak contoh karakter yang menginspirasi dan memiliki karakter IKI (inisiatif, kolaborasi dan inovasi). Insya Allah, Jawa Timur, Indonesia bisa lolos dari ancaman resesi dan berbagai krisis lainnya,” katanya.
“Indonesia punya modal sosial yang kuat, semangat gotong royong yang luar biasa, bahu membahu, tolong menolong, dan itu sudah kita buktikan bersama saat menghadapi Pandemi Covid-19 kemarin,” lanjut dia.
Lebih lanjut, Khofifah menegaskan, jika karakter “IKI” ini sangat kuat, maka Jawa Timur mampu menjadi “Game Changer” atau pengubah permainan atau keadaan. Sosok Game Changer inilah yang menjadi penentu saat tengah berada di persimpangan antara maju dan mundur, antara hidup dan mati, antara dinamis atau statis!
“Maka dari itu, saya mengajak seluruh masyarakat Jatim, lintas generasi, lintas bidang, lintas kemampuan, lintas disiplin ilmu, lintas instansi, lintas organisasi, untuk terus bergerak. Mengambil peran yang positif, produktif, dan inovatif, menjadi sosok-sosok game changers baru yang dapat memberikan sumbangan penggerak, pengubah dan pencipta bagi Jawa Timur, bagi lndonesia dan bagi dunia!,” tuturnya. (ST02)





