SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggandeng Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Jawa Timur untuk menghadang inflasi di Surabaya. Kedua lembaga ini juga sudah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang pemanfaatan bersama data dan informasi serta penguatan koordinasi implementasi kebijakan fiskal pemerintah dalam kerangka hubungan keuangan pemerintah pusat dan daerah di wilayah Surabaya.
Penandatanganan MoU itu dilakukan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Jatim Taukhid di ruang kerja Wali Kota Surabaya, Jumat (16/9). Saat itu, Eri juga menerima buku tebal yang memuat data-data penting tentang Kota Pahlawan.
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Jatim Taukhid mengaku bersyukur karena sudah bisa bersilaturahmi sekaligus melakukan kerjasama dengan Wali Kota Eri beserta jajaran Pemkot Surabaya. Dengan adanya kerjasama ini, maka dia akan lebih intens mendukung berbagai program melalui data-data yang dimilikinya.
“Pak Wali Kota nanti bisa mengakses data itu kapan pun. Kemudian, kami juga akan mereport kepada Pak Wali tentang perkembangannya, karena beliau yang menggerakkan perekonomian di sini (Surabaya). Kami mengusung tagline bersama Anda membangun ekonomi dan kesejahteraan di Jawa Timur, dan khususnya Surabaya,” katanya.
“Jadi, kami akan bersama-sama untuk itu,” lanjut Taukhid.
Adapun program konkret yang akan dilakukan adalah merepot perkembangan penyerapan anggaran dari satuan-satuan kerja pemerintah di Kota Surabaya. Selain itu juga memprofil data UMKM yang telah menerima fasilitas pembiayaan dari pemerintah berupa KUR.
Berdasarkan data yang dimilikinya, UMKM Surabaya yang sudah menerima fasilitas KUR tahun 2021 lalu adalah 72 ribu debitur lebih dengan penyaluran sebesar nilai Rp 2,5 triliun.
“Khusus untuk tahun ini hingga bulan Agustus, sudah ada 62 ribu debitur yang menerima fasilitas KUR. Jumlahnya meningkat di tahun ini, dan mudah-mudahan hingga akhir tahun sampai mendekati 100 ribu debitur di Surabaya,” katanya.
Menurutnya, para pelaku UMKM yang menerima fasilitas KUR ini ada datanya dan lengkap semuanya dari tahun sekian sampai tahun sekian. Karenanya, data ini yang akan dishare kepada Pemkot Surabaya untuk terus menggerakkan perekonomian Surabaya.
“Kami siap menyampaikan detail kepada Pak Wali Kota dan jajaran pemkot, sehingga Pak Wali nanti tahu persis data UMKM di Surabaya berapa sih jumlahnya dan sudah berapa yang menerima fasilitas KUR,” tegasnya. (ST01)






