SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Penjabat (Pj.) Sekdaprov Jatim Wahid Wahyudi bersama Perwakilan Kedutaan Besar Australia Anna Winoto dan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) M Yasin melaunching Program Pemberdayaan Ekonomi Kolaboratif, Inklusif, Berkelanjutan, Mandiri dan Sejahtera (Peti Koin Bermantra). Launching digelar di Ballroom Shangrilla Hotel, Surabaya, Jumat (25/2).
Progam Peti Koin Bermantra ini merupakan, pengembangan dan keberlanjutan dari Anti Poverty Program (APP) yang sudah berjalan selama 17 tahun di 17 Kabupaten lokasi APP yang tersebar di Jawa Timur.
Tujuan utama dari Peti Koin Bermantra ini adalah pemberdayaan ekonomi yang diperuntukkan bagi penduduk miskin produktif yang bekerja di sektor pertanian dalam arti luas, khususnya di wilayah pedesaan melalui pendekatan keperantaraan pasar.
Atas diluncurkannya program ini, Wahid menyampaikan harapan agar bisa terus mendorong upaya pengurangan kemiskinan dan mendukung terwujudnya Jatim Bangkit.
“Semoga melalui The New APP ini menjadi sebuah bagian dari upaya luhur kita bersama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat miskin di Jawa Timur menuju Optimis Jatim Bangkit,” ungkapnya.
Peti Koin Bermantra, disebut Wahid Wahyudi, sebagai bentuk penyempurnaan program APP yang telah ada sebelumnya. Program baru ini sebagai jawaban atas tantangan dan dinamika pembangunan, dengan tetap mengadopsi dan mengadaptasi model keperantaraan pasar yang juga telah teruji pada program sebelumnya.
“Walau format APP di tahun sebelumnya telah memberikan dampak signifikan bagi peningkatan taraf hidup masyarakat, hasil dari evaluasi juga merekomendasikan perlunya perbaikan dari APP ini agar lebih luas,” ujarnya.
Karena itu, lanjutnya, format terbaru APP melalui Peti Koin Bermantra dipandang tepat dan telah teruji sesuai dengan target program pengentasan kemiskinan yang difokuskan kepada peningkatan pendapatan masyarakat miskin di Jawa Timur.
Wahid Wahyudi juga menegaskan bahwa pengentasan dan penurunan kemiskinan masih akan terus menjadi tujuan prioritas dari Pemprov Jatim. Walaupun pada tahun 2021 lalu, Jatim berhasil menurunkan angka kemiskinan sebanyak 313.000 jiwa, atau berkontribusi sebesar 30 persen dari jumlah penurunan nasional, kemiskinan nyatanya masih menjadi PR bagi seluruh jajaran Pemprov Jatim.
“Prestasi ini pastinya perlu dijadikan penyemangat bersama untuk bersama-sama bangkit dari keterpurukan ekonomi selama pandemi,” ungkapnya.
Tak hanya melaunching program baru Peti Koin Bermantra, dalam kesempatan yang sama, juga bersamaan dengan berakhirnya program Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan Untuk Kesejahteraan (Kompak) di Jawa Timur.
“Insya Allah praktik-praktik baik dari Kompak ini akan terus kita pertahankan untuk kemashlahatan seluruh masyarakat Jawa Timur,” pungkasnya. (ST02)





