• Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Senin, 8 Desember 2025
-18 °c
  • Login
Surabaya Today
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
Surabaya Today
No Result
View All Result
Home Headlines

Ketika Para Profesor Melakoni Peran Wayang Orang

by Redaksi
Minggu, 7 November 2021
Nonton bersama pertunjukan virtual Wayang Orang yang diperankan oleh Dewan Profesor ITS di halaman Gedung Rektorat ITS.

Nonton bersama pertunjukan virtual Wayang Orang yang diperankan oleh Dewan Profesor ITS di halaman Gedung Rektorat ITS.

SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Rangkaian acara Dies Natalis ke-61 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali dimeriahkan oleh pagelaran kesenian. Yakni wayang kulit yang dihelat secara hibrida, Sabtu (6/11) malam.

Bedanya, kali ini berupa pagelaran wayang kulit itu dipadukan dengan wayang orang yang diperankan oleh para profesor yang tergabung dalam dewan profesor ITS. Cerita yang diusung adalah Harjuna Sasrabahu.

Ini baru kali pertama ITS berinovasi mengombinasikan pertunjukan wayang kulit dengan wayang orang yang didalangi oleh ketua Dewan Profesor ITS Prof Dr Ir Imam Robandi. Pagelaran wayang yang ditampilkan secara virtual ini pun ditonton bareng di halaman gedung rektorat ITS serta live streaming melalui kanal Youtube ITS TV yang sudah ditonton lebih dari 5.300 kali malam itu.

Menariknya lagi, para profesor yang melakonkan wayang orang tersebut berasal dari berbagai suku daerah di Indonesia. Rata-rata juga baru kali pertama ini bermain dalam wayang orang.

BACA JUGA:  Studi Banding Pengelolaan Pasar, Perumda Pasar Sewakadarma Kunjungi PD Pasar Surya

Adapun para profesor yang menjadi pemeran wayang dalam pagelaran ini antara lain Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari sebagai Harjuna Sasrabahu, Wakil Rektor I ITS Prof Adi Soeprijanto sebagai Sumantri, Prof Surya Rosa Putra sebagai Patih Suroto, Prof Tri Yogi Yuwono sebagai Prabu Citra Sudarma, Prof Muhammad Sigit Darmawan sebagai Kumbakarna, Prof Ridho Bayuaji sebagai Raden Citra Kesuma, Prof Hamzah Fansuri sebagai Wibisono, Prof Agus Rubiyanto sebagai Dosomuko, Prof Nadjadji Anwar sebagai Semar, Prof Suasmoro sebagai Bagong, Prof Budisantoso Wirjodirdjo sebagai Petruk, dan Prof Bangun Muljo Sukojo sebagai Gareng.
Selain itu, ada juga Prof Irmina Kris Murwani sebagai Putri Domas, Prof Djatmiko Ichsani sebagai Indrajid, Prof Joni Hermana sebagai Begawan Swandagni, Prof Erma Suryani sebagai Dewi Citrowati, Prof Syafsir Akhlus sebagai Prahastho, Prof Aulia Siti Aisjah sebagai Sarpokenoko, Prof Mardlijah sebagai Dewi Danuresmi, Prof I Ketut Aria Pria Utama sebagai Ratu Prabu Sasra Hadimurti, Prof Prabowo sebagai Ratu Prabu Pujaningrat, dan Prof Agus Purwanto sebagai Sukrosono.

BACA JUGA:  Profesor ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi

Dalang Prof Imam Robandi mengisahkan Harjuna Sasrabahu yang ingin melamar Dewi Citrowati, namun Harjuna atau Arjuna harus bersaing dengan Dosomuko yang ingin melamar perempuan yang sama.

Arjuna membuat sayembara untuk membunuh Dosomuko dengan memerintahkan Sumantri. Singkat cerita, Sumantri ceroboh dalam melaksanakan tugasnya. Cerita diakhiri dengan Sumantri yang dinasihati oleh Arjuna untuk selalu ingat delapan karakter dasar manusia.

Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari menuturkan, fokus ITS tidak hanya mengembangkan teknologi, namun sekaligus menggabungkan teknologi dengan budaya daerah. Wayang dipilih menjadi tradisi pagelaran setiap Dies Natalis ITS karena budaya daerah ini terkandung banyak filosofi hidup.

BACA JUGA:  Bupati Bojonegoro Beri Kuliah Umum pada Launching RPL Desa
Prof Dr Ir Imam Robandi MT sebagai dalang pada pagelaran Wayang Orang Dewan Profesor ITS.

“Harapannya melalui pagelaran wayang kulit ini, kami berkomitmen untuk melestarikan budaya daerah,” ungkapnya.

Acara nonton bersama pagelaran wayang ini juga mendapat apresiasi yang luar biasa dari Ki Sigit Ariyanto selaku dalang pada pagelaran wayang kulit pembukaan Dies Natalis ke-61 ITS. Dalam apresiasinya, Sigit menyampaikan bahwa pertunjukkan wayang ini layak untuk mendapat penghargaan.

“Saya sangat terkagum, sebab belum tentu setiap dalang mampu menciptakan pertunjukkan wayang seperti ini,” ujar dalang muda asal Jepara ini. (ST05)

Tags: ITSProfesorWayang KulitWayang Orang
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

Penyaluran bantuan sosial berupa paket sembako kepada warga kurang mampu di Kelurahan Sumur Welut, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya.

Senyum Warga Muncul saat Sembako Dibagikan di Sumur Welut

Senin, 8 Desember 2025

Peduli Bencana, ITS Berangkatkan Satgas Kemanusiaan ke Sumatera

Senin, 8 Desember 2025
Foto ilustrasi, tim Satpol PP Surabaya melakukan patroli laut.

Pembangunan Tanggul Laut Ditunda, Pemkot Surabaya Fokus Optimalisasi Infrastruktur Pengendali Banjir Rob

Senin, 8 Desember 2025
Delegasi Tranmere Rovers melakukan coaching clinic di lapangan Thor pada 200 siswa Sekolah Sepak Bola Surabaya.

Transfer Ilmu dari Inggris, Tranmere Rovers Gelar Coaching Clinic di Surabaya

Senin, 8 Desember 2025

Berita Terkini

Penyaluran bantuan sosial berupa paket sembako kepada warga kurang mampu di Kelurahan Sumur Welut, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya.

Senyum Warga Muncul saat Sembako Dibagikan di Sumur Welut

Senin, 8 Desember 2025

Peduli Bencana, ITS Berangkatkan Satgas Kemanusiaan ke Sumatera

Senin, 8 Desember 2025
Foto ilustrasi, tim Satpol PP Surabaya melakukan patroli laut.

Pembangunan Tanggul Laut Ditunda, Pemkot Surabaya Fokus Optimalisasi Infrastruktur Pengendali Banjir Rob

Senin, 8 Desember 2025
Delegasi Tranmere Rovers melakukan coaching clinic di lapangan Thor pada 200 siswa Sekolah Sepak Bola Surabaya.

Transfer Ilmu dari Inggris, Tranmere Rovers Gelar Coaching Clinic di Surabaya

Senin, 8 Desember 2025
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat melantik pengurus Posyandu Surabaya.

Wali Kota Eri Lantik Tim Pembina Pos Pelayanan Terpadu, Diintegrasikan dengan “Kampung Pancasila”

Senin, 8 Desember 2025
Surabaya Today

© 2019 Surabaya Today

Navigate Site

  • Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks

© 2019 Surabaya Today

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In